TRIBUNNEWS.COM - Persebaya telah menjalani sesi latihan perdana untuk kompetisi 2020 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (6/1/2020).
Pada latihan tersebut, dua pemain anyar serta 3 asisten pelatih Aji Santoso tampak hadir mengiring sesi latihan skuat Bajo Ijo.
Mereka adalah Arif Satria dan Bayu Nugroho sebagai rekrutan anyar.
Sedangkan dari jajaran pelatih ada Mustaqim bertindak sebagai asisten pelatih teknik, Benny van Breukelen mengisi pos pelatih kiper, dan Gasely Jun sebagai pelatih fisik.
Ketiga asisten pelatih ini akan bekerja sama dengan Aji Santoso sebagai pelatih kepala dan Bejo Sugiantoro serta Uston Nawawi sebagai asisten pelatih sejak musim lalu.
"Saya memang butuh paling tidak tiga asisten, karena lebih bisa mensupport saya untuk berdiskusi dengan hal-hal yang lain," ungkap Aji, dikutip dari Emosi Jiwaku.
Menarik dinantikan penampilan Persebaya di musim kompetisi 2020.
Terlebih Aji Santoso memberikan porsi yang cukup banyak untuk pemain muda Bajol Ijo.
Tidak tanggung-tanggung, ada 7 pemain dengan label pemain muda di bawah U20 dan satu pemain berusia 20 tahun yakni Rachmat Irianto.
Jajaran Pelatih Persebaya Eks Punggawa Bajol Ijo
1. Aji Santoso
Hadirnya Mustaqim menambah kekentalan aroma eks punggawa Bajol Ijo dalam jajaran pelatih Persebaya.
Sebelum Mustaqim ada Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi dan Aji Santoso.
Aji Santoso menjabat sebagai pelatih kepala Persebaya menggantikan Wolfgank Pikal yang memilih untuk mundur.
Pria kelahiran Malang tersebut tentu tak asing lagi bagi pendukung Persebaya.
Aji pernah menjadi bagian kesuksesan tim Bajol Ijo pada tahun 1995 hingga 1999.
Musim 1997/1998, Aji berperan mengantarkan Persebaya meraih gelar Liga Indonesia untuk Persebaya.
Bahkan dia dikenal sebagai salah satu kapten terbaik pada masanya.
Tidak hanya berprestasi bersama Persebaya, Aji juga berperan besar dalam skuat Garuda.
Bersama Timnas Indonesia, Aji meraih gelar SEA Games 1991 di Manila yang hingga kini belum bisa diulang oleh skuat Garuda.
2. Bejo Sugiantoro
Salah satu talenta yang dimiliki Indonesia bakat pada eranya yakni Bejo Sugiantoro.
Sosok pelatih yang dulu bermain di posisi libero itu berseragam Persebaya sejak 1994 hingga 2002.
Dia sempat meninggalkan skuat Bajol Ijo sebelum kembali bergabung pada tahun 2004 hingga 2008.
Bapak dari rachmat Irianto yang tak lain merupakan punggawa Persebaya itu mengakhiri karir sebagai pemain bola bersama PS Mojokerto Putra dan Persida Sidoarjo.
Bejo sempat merasakan gelar juara liga pertamanya kala Persebaya menjadi yang terbaik dalam gelaran Liga Indonesia edisi ketiga.
Bersama Persebaya, dia juga pernah menjabat sebagai kapten tim dengan kepemimpinan yang tegas dan memiliki karakter keras saat bermain.
Sebelum akhirnya saat ini menjabat sebagai asisten pelatih Aji, Bejo menjadi nahkoda skuat U19 Bajol Ijo bersama Uston Nawawi.
Kini, dia menjadi salah satu bagian dari jajaran pelatih Persebaya yang akan mengikuti banyak turnamen dalam kompetisi 2020.
3. Uston Nawawi
Uston Nawawi berseragam Perebaya sejak 1995 hingga 2003 dengan posisi gelandang.
Pria kelahiran Sidoarjo tersebut sempat mengikuti jejak Bejo ke PSPS Pekanbaru pada musim 2003-2004.
Namun hanya bertahan satu musim bersama PSPS dan kembali ke Persebaya pada tahun 2004.
Uston mencicipi gelar Liga Indonesia bersama Persebaya pada musim 1996/1997, 2004 dan 2006.
Uston kembali berjodoh dengan Bejo Sugiantoro ketika menangani Persebaya U19. Bejo sebagai kepala pelatih sedangkan Uston sebagai asistennya.
Bejo meninggalkan tim U19 lantaran memenuhi panggilan untuk menjadi asisten pelatih Djadajang Nurdjaman.
Kemudian, Uston naik menjadi menjadi pelatih kepala tim U19.
Musim lalu, keduanya dipertemukan di level senior setelah Persebaya membutuhkan sosok pelatih sebelum kedatangan Aji Santoso.
4. Mustaqim
Mustaqim musim lalu dipercaya untuk menjadi Technical Study Grup (TSG) PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Sebelumnya dia sempat menjadi asisten pelatih Aji Santoso saat bertugas di Timnas Indonesia U23 tahun 2015.
Saat menjadi pemain Persebaya pada pertengahan 1980-an hingga 1990-an, Mustaqim pernah membawa Bajol Ijo menjadi juara Perserikatan tahun 1987/1988.
Pelatih yang dahulu berposisi sebagai striker itu hilir mudik dalam tim sepak bola Indonesia.
Dia juga sempat mengenyam gelar perunggu ketika membela skuat Garuda di SEA Games 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Berbekal jajaran pelatih yang dihuni oleh mantan pemain serta pemain muda ini, bakalkah Persebaya meraih kesuksesan pada kompetisi 2020 ?
Atau mungkin mengembalikan karakter permainan Persebaya yang agresif, tidak kenal lelah dan ngeyel dalam skuat Bajol Ijo.
Musim kompetisi domestik, Liga 1 2020 rencananya bakalan digelar pada Maret mendatang.
Sementara itu, Persebaya akan mengikuti turnamen, Piala Inonesia, Piala Presiden dan ASEAN Champions Club 2020.
Bajol Ijo juga berpeluang untuk mengikuti Piala AFC 2020 bila Bali United lolos kualifikasi Liga Champions Asia.
(Tribunnews.com/Sina)