TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Masa depan Mauro Icardi masih menjadi teka-teki meski sang pemain tengah menikmati permainannya bersama Paris Saint-Germain.
Setelah tidak menjadi pilihan utama Antonio Conte di Inter Milan, Mauro Icardi diasingkan ke Paris Saint-Germain selama satu musim pada 2019-2020.
Inter Milan memutuskan untuk meminjamkan Mauro Icardi ke Paris Saint-Germain dengan opsi pembelian permanen pada akhir musim.
Diasingkan di Liga Prancis, penyerang asal Argentina itu justru menunjukkan taringnya.
Ia pun baru saja menorehkan hat-trick pertamanya bersama PSG dalam kemenangan 6-1 atas Saint-Etienne pada perempat final Piala Liga Prancis, Rabu (8/1/2020).
Jika ditotal, Icardi telah mengoleksi 17 gol dalam 19 penampilannya bersama PSG di semua kompetisi musim ini.
Berkat kepiawaiannya dalam menjebol gawang lawan, manajemen juara liga Prancis tersebut tertarik mempermanenkan status Icardi.
Mereka siap untuk menebus klausul buy-out senilai 70 juta euro (sekitar Rp 1,07 triliun) kepada Inter Milan pada akhir musim nanti.
Keinginan dari PSG agaknya bakal menemui hambatan, pasalnya, dilansir BolaSport.com dari La Republicca, Icardi menolak pindah permanen di klub asal Prancis tersebut.
Alih-alih terbuka untuk menetap di Paris, eks bomber Sampdoria tersebut menentang untuk potensi ditebus oleh PSG.
Alasan yang membuat Icardi menentang rencana PSG disebut-sebut bakal menjadi prahara baru bagi pendukung Inter.
Laporan dari sumber yang sama menyebut jika Icardi hanya tertarik pindah ke Juventus pada musim ini.
Hal ini ditengarai ketertarikan Juventus kepada dirinya pada musim panas lalu.
Icardi sendiri tidak menampik peluang untuk menyeberang ke klub rival langsung La Beneamata.