Kendati hanya berkompetisi di kasta kedua Beua Eropa, Martin Jol berhasil meyakinkan sejumlah pemain bekelas untuk bergabung dengan skuatnya.
Sebut saja Edgar Davids, hingga Darent Bent berhasil pelatih Belanda itu datangkan.
Puncknya, Daniel Levy diminta oleh Jol untuk mendatangkan salah satu pemain yang memiliki prospek cerah dari Bayer Leverkusen.
Pemain tersebut ialah Dimitar Berbatov.
Layaknya pelatih di era 1990-an, Martin Jol menyingkirkan beberapa pemain yang dinilainya tidak sesuai dengan skemanya maupun kualitas yang dimiliki.
Perkembangan Tottenham Hotspur bersama Martin Jol tidak bisa diikuti oleh Michael Brown, Sean Davis dan Erik Edman.
Ketiganya kemudian dilepas oleh Spurs di bursa jendela transfer.
Sebagai gantinya, Jol mengincar dua pemain Nottingham Forest, Andy Reid dan Michael Dawson.
Secara bertahap, Daniel Levy mulai memberanikan diri dengan megucurkan dana yang cukup banyak untu mendatangkan sejumalh pemain.
Seperti Younes Kaboul dan Gareth Bale.
Pada era Martin Jol, Tottenham mulai menggunakan banyak pemain lokal Inggris, sepertiĀ Jermaine Jenas, Aaron Lennon dan Tom Huddlestone.
Terakhir, Tottenham kala itu mendatangkan Danny Rose yang usianya baru 16 tahun.
Ketidaksabaran Levy akan proses yang tengah dibangun Martin Jol berimbas pada penurunan eforma tim.
Puncak dari kondisi sulit Totteham Hotspur bersama Martin Jol ialah kekalahan 3-1 di kandang atas Everton.