"Tidakkah mereka tahu bahwa menutup mata terhadap penganiayaan adalah salah satu bentuk penganiayaan itu sendiri?" tambah dia.
Tulisan Mesut Ozil mendapat banyak respon dari berbagai khalayak termasuk dampak yang diterima Arsenal terhadap hak siarnya di China.
Terlepas dari hal itu, Mesut Ozil tidak ambil pusing dengan menjalani kehidupan sehari-harinya sebagai pesepakbola.
Dilansir Tribunnews dari Anadolu Agency (AA.com). Otoritas China telah mengimplementasikan kebijakan represif terhadap Uyghur dan melanggar hak-hak mereka.
Sekitar 10 juta warga Uyghur menempati wilayah Xianjiang di China.
Hingga saat berita tersebut ditayangkan pada 14 Desember 2019, sekitar 7 persen populasi Muslim di Xinjiang atau sebanyak satu juta jiwa ipenjara di kamp-kamp.
Hubungan Erdogan dengan Mesut Ozil
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan pemain Arsenal, Mesut Ozil sering ampil bersama dalam sebuah momen.
Salah satu yang menjadi sorotan ketika Erdogan hadir dalam pernikahan Mesut Ozil dengan Amine Gulse yang tak lain merupakan Miss Turki.
Gelandang Arsenal berusia 30 tahun tersbut menikahi Amine Gulse di sebuah hotel mewah di tepi Bosphorus, dilansir dari pemberitaan BBC, 7 Juni 2019.
Erdogan sendiri dikabarkan sering menghadiri pernikahan selebriti di Turki, terutama selama kampanye pemilihan.
Kehadiran Erdogan dalam pernikahan Ozil memicu kehebohan setalah kedua Kepribadian muslim tersebut berpose sebelum Piala Dunia 2018.
Saat itu, Mesut Ozil memutuskan pensiun dari timnas Jerman dan tidak tampil dalam Piala Dunia 2018 dengan alasan "rasisme dan tidak dihormati".
Kritik untuk Ozil semakin memburuk setelah juara bertahan Piala Dunia tersingkir di babak pertama.