Suporter Persebaya, Bonek Mania melakukan aksi berupa pemasangan pamflet dan spanduk agar tim kebanggaannya tetap bermain di Surabaya.
Pamflet dan spanduk itu berisikan respon Bonek karena Persebaya terancam tidak bisa berlaga di rumah sendiri akibat rencana Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Pamflet itu bertebaran di kawasan Surabaya, khususnya sekitar Balai Kota bertuliskan "Piala Dunia Hanya Sementara, Mau Dibawa Kemana Kandang Persebaya Kami".
Mengingat ajang sepak bola dunia ini akan menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang mana merupakan home base Persebaya setiap menjamu lawannya.
Pentolan Bonek, Andie Peci mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk dukungan suporter kepada klub kebanggaannya agar tetap bisa bermain di rumahnya sendiri.
"Ini merupakan tradisi yang coba kami ulangi, seperti aksi bela Persebaya yang lalu.
Saat itu kami juga lakukan ketika Persebaya vakum," jelas Andie Peci.
Ia menambahkan, aksi ini dilakukan karena situasi sangat mepet.
Mengingat kompetisi Liga 1 2020 akan segera bergulir (Maret) tapi Persebaya belum dapat opsi pengganti.
Kendati keputusan paling buruk tidak bisa menggunakan Stadion GBT. Ia berharap ada opsi agar Bajul Ijo bisa menggunakan Stadion Gelora 10 November (G10N) yang berlokasi di kawasan Tambak Sari.
Stadion G10N merupakan stadion legendaris, sekaligus menjadi saksi perjalanan sejarah tim sepak bola asal Surabaya itu.
"Apalagi sudah mendesak, sudah bulan Januari.
Biasanya pengajuan homebase Februari, ini semakin mepet. Akhirnya kami menggunakan pamflet itu," ujarnya.
Sebelumnya, aksi ini muncul setelah Pemkot Surabaya menyatakan secara teknis dua lokasi itu akan dalam proses renovasi untuk persiapan Piala Dunia U-20.
Baca: Buntut Kekalahan Telak Persib: Muncul Tagar #Ezestay, Bobotoh Anggap Duo Brasil Tak Layak
Baca: Kalah di Final, Ganda Putri Denmark Mengaku Mati Kutu Hadapi Strategi Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Baca: Kabar Seputar Arema FC: Ada Syarat Khusus Buat Boyong Ezechiel NDouassel, Oh In Kyun Banjir Kritikan
Baca: Dapat Dukungan Dari Fans Indonesia, Carolina Marin: Saya Nyaman di Sini