Catatan itulah yang membuatnya menjadi top skor klub dan membawa klubnya promosi musim depan.
Sejauh ini, ia sukses membuat klubnya bercokol di peringkat satu Primera Division.
Keunggulan pemain berusia 29 tahun ini adalah penempatan posisi yang kerap membuatnya mendapatkan gol mudah seperti tap-in.
Selain itu, sepakan keras kaki kanan juga menjadi andalan, duel udara pun kerap ia menangkan karena memiliki fisik yang ideal 180 sentimeter.
Menariknya, bukan sekali ini Luciano Pons dikaitkan bergabung dengan tim asal Indonesia.
Sebelumnya, ia pernah dikaitkan dengan Persebaya Surabaya pada 2017, saat itu Bajol Ijo dilatih oleh Alfredo Vera, yang kemudian memutuskan memilih David da Silva.
Arema FC dikabarkan mendekati duo pemain Argentina untuk posisi striker mapun second striker.
Kondisi ini membuat nama Ezechile Ndouassel yang sempat santer dikabarkan merapat ke publik Kanjuruhan, tak masuk dalam daftar list belanja pemain Singo Edan.
Sesuai regulasi, maka klub yang berciri khas warna biru tersebut memiliki tiga slot tersisa untuk pemain asing.
Pihak Singo Edan tentu ingin memaksimalkan kuota pemain asing demi memperbaiki kualitas permainan untuk gelaran Liga 1 2020.
Kabar nama Ndouassel tak masuk dalam daftar belanja pemain Arema FC dibenarkan oleh General Manager Singo Edan, Ruddy Widodo.
Kendati dikabarkan sempat menjalin komunikasi dengan pemain timnas Chad tersebut, namun sulitnya memboyong sang pemain dari Persib membuat klub asal jawa Timur itu berpaling dan mengincar dua pemain asal Argentina.
Ruddy Widodo menyatakan jika dua opemain Argentina yang menjadi target phaknya merupakan rekomendasi dari Mario Gomez selaku pelatih kepala.
“Striker dan second striker dalam rencana cadangan ini sama-sama berasal dari Argentina. Tentu saja dua nama tersebut merupakan rekomendasi dari Coach Gomez," ungkap Ruddy Widodo, sperti yang dilansir dari Wearemania.