Ini tentu sangat berguna bagi Persebaya Surabaya, apalagi dengan permainan menyerang Bajol Ijo, tentu membutuhkan kiper yang solid.
Lalu, bagaimana dengan Rivky Mokodompit?
Usianya cukup senior, 31, musim lalu sukses membuat PSM Makassar berlaga ke Piala AFC, dengan penampilan konsisten di Liga 1 2018.
Usai didatangkan dari Semen Padang, Rivky langsung menjadi pilihan utama.
Musim lalu, ia mencatatkan 77 penyelamatan di semua ajang, tentu, secara kuantitas masih jauh di bawah Miswar Saputra.
Tetapi, yang membuat Rivky lebih baik adalah kemampuannya mengolah bola, dibandingkan Miswar.
Miswar Saputra adalah kiper modern, penempatan posisinya apik, dan tidak ragu untuk menjadi sweeper-keeper di bawah mistar.
Kekurangannya, ketika dalam tekanan Miswar Saputra lebih memilih menyapu bola dibandingkan melihat celah untuk memberikan bola ke rekan terdekatnya.
Ini sangat berbeda dengan Rivky Mokodompit, kemampuan olah bolanya prima, dan tidak segan untuk menguasai bola dalam tekanan.
Hal tersebut tidak lepas dari posisi Rivky Mokodompit yang sempat menjadi penyerang di awal karirinya bersama Persibom Bolaang Moongondow.
Uniknya, baik Miswar Saputra dan Rivky Mokodompit memiliki kekurangan yang sama : kerap salah mengambil keputusan.
Miswar Saputra bisa menjadi kiper-sweeper, tetapi ia juga kerap melakukan blunder kala maju untuk memotong laju bola.
Sedangkan Rivky Mokodompit, tidak lepas dari kesalahan dalam memberikan umpan, dalam beberapa laga, ia kerap melakukan salah umpan yang membahayakan lini belakang PSM Makassar musim lalu.
Secara penampilan, keduanya dalam tren yang berbeda musim lalu.