TRIBUNNEWS.COM - Seto Nurdiyantoro membeberkan dua alasan dirinya mau menerima pinangan PSIM Yogyakarta.
Pria asal Kalasan, Sleman, itu mengaku memiliki visi dan misi yang sama dengan PSIM Yogyakarta.
"Alasan pertama saya menerima pinangan PSIM itu karena saya dan PSIM memiliki visi dan misi yang sama," kata Seto, dikutip Tribunnews.com dari Tribun Jogja.
Selain itu, Seto mengatakan alasan kedua yakni berkaitan dukungan dan restu keluarganya.
Pelatih berlisensi AFC Pro itu mengungkapkan anak-anaknya tak memberikan izin padanya untuk melatih klub di luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Saya sudah tanya sama anak-anak, kalau bapak pulang lama gimana? Mereka serentak menjawab tidak boleh," katanya.
Seto pun tak ingin mengumbar janji pada para pencinta PSIM Yogyakarta.
Ia mengaku tak bisa menjamin PSIM Yogyakarta naik kasta ke Liga 1.
Namun menurutnya, kerja keras akan membuat tim menjadi lebih berprestasi.
“Saya tidak bisa menjamin PSIM masuk Liga 1."
"Tapi dengan kerja keras kami, mungkin itu yang akan membuat PSIM lebih berprestasi,” kata Seto, dikuti Tribunnews.com dari akun Instagram @psimjogja_official.
Seto berharap para suporter PSIM Yogyakarta jangan berekspektasi terlalu tinggi.
Selain itu, Seto juga berharap semua stakeholder saling mendukung untuk kemajuan PSIM Yogyakarta.
"Jadi saya harap suporter jangan berekspektasi yang terlalu tinggi, tapi kalau kita memulai semuanya dengan bagus, kerja keras, diiringi doa, harapannya apa yang diimpikan akan berjalan lancar."
"Juga semua stakeholder saling mendukung, apa yang kita impikan akan terjadi, tapi dibutuhkan kerja keras," tambahnya, dikutip dari Tribun Jogja.
Seperti yang diketahui, Seto resmi menjadi pelatih PSIM Yogyakarta untuk mengarungi Liga 2 musim 2020.
Kepastian Seto untuk melatih Laskar Mataram diumukan oleh Chief Executive Officer (CEO) PT PSIM Jaya, Bambang Susanto, Rabu (29/1/2020), di Pendopo Wisma PSIM, Jalan Mawar nomor 1, Baciro, Yogyakarta.
Selain itu, kabar Seto resmi jadi pelatih Parang Biru juga telah diumumkan melalui akun Instagram @psimjogja_official, Rabu (29/1/2020).
Pihak PSIM Yogyakarta pun mengucapkan selamat datang kembali kepada pria asal Kalasan tersebut.
PSIM Yogyakarta mempercayakan kursi kepelatihan pada Seto untuk musim 2020.
Pasalnya, mantan pemain Timnas Indonesia itu merupakan aset sepakbola di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pihak PSIM Yogyakarta berharap Seto bisa menjadikan tim kebanggan Brajamusti dan The Maident itu lebih baik dan menjadi pemersatu di DIY.
"Selamat bergabung (kembali), Seto Nurdiyantoro
PSIM mempercayakan kursi kepelatihan musim ini kepada Seto, yang merupakan salah satu aset sepakbola DIY.
Kami berharap, Seto bisa membawa tim ini melaju dengan baik dan menjadi pemersatu DIY.
AYDK, coach!" tulis akun @psimjogja_official.
Kabar kembalinya Seto ke PSIM Yogyakarta pun mendapat komentar dari netizen.
"Welcomee coachh setooo," tulis akun @rsydsuryaa
"AKHIREE DIUMUMKEEEE," tulis akun @revolutionpsim
"Mantulll Welcome back Coach," tulis akun @baguspriya.u
"Sukses coach seto," tulis akun @hendriawanwan
"SETO IS BLUE !" tulis akun @ffarhanero
"Welcome back legend," tulis akun @yusufsangaji.
Seperti yang diketahui, Seto Nurdiyantoro sudah malang melintang di dunia persepakbolaan DIY.
Seto pernah menjadi pemain PSIM Yogyakarta.
Ia juga pernah membela tim Persiba Bantul, PSS Sleman dan Pelita Solo.
Seto terakhir bermain untuk klub PSIM Yogyakarta dan pensiun pada tahun 2013.
Seto kemudian menjadi pelatih untuk Laskar Mataram (sebutan untuk PSIM Yogyakarta).
Tahun 2018, Seto menyebrang ke PSS Sleman.
Seto berhasil membawa tim Super Elang Jawa (Super Elja) naik kasta ke Liga 1.
Kandang PSIM Yogyakarta untuk Liga 2 2020
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Jogja, untuk musim Liga 2 2020, PSIM Yogyakarta akan kembali berkandang di Stadion Sultan Agung Bantul (SSA).
Pasalnya, Stadion Mandala Krida akan direnovasi untuk menyambut Piala Dunia U-20 2021.
Pihak manajemen PSIM Yogyakarta telah melakukan audiensi dengan Bupati Bantul, Suharsono, di Kantor Bupati Bantul, Selasa (28/1/2020).
"Untuk kompetisi musim 2020, Stadion Sultan Agung Bantul harapannya bisa kembali menjadi home base PSIM."
"Sebab, melihat pembenahan Stadion Mandala Krida sepertinya full hingga menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 mendatang," kata Sekretaris Umum PSIM Yogyakarta, Jarot Sri Kastawa, Selasa (28/1/2020).
"Dari pertemuan tersebut, secara pinsip Bapak Bupati (Bantul) menyatakan tidak keberatan SSA dipakai pagi sebagai home base PSIM, dengan kondisi Stadion Mandala Krida yang mau direnovasi lagi."
"Cuma satu, yang menjadi concern beliau adalah jaga keamanan baik di jalan maupun di stadion dan jaga keamanan masyarakat pada umumnya," tambahnya.
Jarot mengatakan manajemen PSIM Jogja akan mengirim surat permohonan izin secara resmi untuk penggunaan SSA sebagai home base.
"Nanti secara resmi kita ajukan surat permohonan izin tertulis, supaya mendapat jawaban tertulis juga terkait izin venue. Selanjutnya akan kita lampirkan pada pendaftaran keikutsertaan PSIM di Liga 2," jelasnya.
(Tribunnews.com/Wulan KP, Tribun Jogja/Hanif Suryo/Almurfi Syofyan)