TRIBUNNEWS.COM - Esteban Guillen merupakan sosok yang berjasa meyakinkan Matias Malvino bergabung dengan Arema FC.
Nama Esteban Giullen dinilai tak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia di pertengahan tahun 2000-an, khususnya Aremania dan Aremanita.
Ia menjadi satu di antara pilar kejayaan Singo Edan, berhasil mengantarkan tim asal Jawa Timur itu menjadi kampiun ISL 2009/2010.
Sejumlah tim kontestan ISL kala itu pernah diperkuat pemain asal Uruguay tersebut, mulai dari Persipura, Pelita Jaya Karawang, Arema Indonesia hingga Persiba Balikpapan.
Esteban Giullen yang berposisi sebagai gelandang penyeimbang lapangan tengah kala masih aktif bermain, menyatakan jika dirinya memang berkonsultasi dengan Matias Malvino.
Giullen menyebutkan jika Arema FC merupakan satu diantara tim besar di sepak bola Indonesia.
Faktor tersebut membuat Malvino yang pernah membela Nacional di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Uruguay mau hijrah untuk bermain di Indonesia.
"Saya tahu Arema karena sebelumnya ada Esteban Guillen dan Cristian Gonzales di sini. Saya juga sudah sedikit menelisik Arema sebelumnya," kata Matias saat diperkenalkan.
“Benar saya sempat memberikan gambaran tentang Arema. Saya menyambut kedatangan dia ke Arema sebagai orang Uruguay,” ujar Giullen seperti yang dilansir dari Kompas
“Saya bilang walaupun dia pernah bermain di salah satu tim terbesar di negara kami, Nacional, tapi dia sedang bergabung dengan tim besar di Indonesia,” ujar mantan pemain Arema Indonesia tersebut.
Kedatangan Matias Malvino untuk bergabung dengan Arema FC membuat publik Kanjuruhan penasaran.
Pasalnya, ia merapat ke Arema FC saat karirnya sedang berada di puncak dengan bermain di kasta tertinggi Liga Uruguay.
Ditambah usainya masih dibilang produktif untuk meninggalkan Uruguay, yakni 28 tahun.