Rekam jejaknya pun cukup mengesankan di kancah domestik.
Ia tercatat pernah tampil di Copa Libertadores, juara kasta tertinggi Liga Uruguay bersama Nacional, hingga bergabung dengan tim asal Swiss FC Lugano.
Ketika ditanya, Matias mengatakan ingin dapat pengalaman baru di Indonesia.
Ia menyatakan terkait keputusannya dipengaruhi oleh dua pemain Uruguay yang pernah merumput besama Singo Edan, Esteban Guillen dan Cristian Gonzales.
“Saya tahu Arema karena sebelumnya ada Esteban Guillen dan Cristian Gonzales di sini," terang Matias Malvino.
Saya juga sudah sedikit menelisik Arema sebelumnya,” ungkap pemain yang berposisi sebagai sto[per tersebut.
Kedatangan Matias Malvino diharapkan mampu menjadi jawaban rapuhnya lini pertahanan Singo Edan.
Terbukti, musim lalu, tim kebanggaan Aremania dan Aremanita tersebut harus puas menjadi tim kedua dengan rasio kebobolan paling banyak.
Tercatat, jala Arema FC harus rela dibobol oleh lawannya sebanyak 62 kali.
Kini, Arema FC diprediksi siap untuk memulai musim baru bersama pemain dan staf kepelatihanya yang anyar.
Musim ini Arema FC dilatih oleh Mario Gomez dan deretan pemain muda yang dinilai memiliki prospek yang cerah.
Sebut saja Kushedya Hari Yudo, Dave Mustaine, Nurdianysah, Bagas Adi Nugroho hingga Teguh Amirudin.
Selain itu, kuota pemain asing Singo Edan kini telah lengkap dengan ditempati oleh Oh In-kyun, Jonathan Bauman, Elias Alderete, serta Matias Malvino.
(Tribunnews.com/Giri)