TRIBUNNEWS.COM - La Liga Spanyol akan menghadirkan rivalitas sekota yang bertajuk derbi Madrid di pekan ke-22 nya.
Derbi ini akan kembali mempertemukan dua sosok berpengaruh bagi masing-masing tim, Zinedine Zidane di sisi Real Madrid dan Diego Simione di pihak Atletico.
Seakan ditakdirkan untuk menjadi rival, keduanya sudah sering bertemu baik sebagai pelatih maupun ketika masih aktif sebagai pemain.
Jika dihitung jumlah pertemuan keduanya, Zidane dan Simione sudah bertemu dalam Derbi Madrid selama 11 kesempatan, 10 kali sebagai pelatih dan sekali sebagai pemain.
Selain itu keduanya juga pernah bertarung saat masih menjadi pemain di Liga Italia.
Kala itu Zidane berkostum Juventus, sementara Simione membela Inter Milan dan Lazio.
Total keduanya sudah saling berhadapan sebanyak delapan kali di tanah Italia.
Salah satu laga yang menjadi kenangab adalah pada La Liga musim 2003/2004.
Pertandingan tersebut tak mudah dilupakan bagi siapapun.
Malam itu Ronaldo Nazário mencetak gol tercepat dalam sejarah pertemuan kedua tim (16 detik) untuk mengantarkan Real Madrid menang 2-0.
Di pertandingan tersebut, Simeone bermain sebagai bek tengah, bukan sebagai gelandang seperti biasanya.
Zidane bermain di lini tengah, dan memiliki kontribusi dalam membangun serangan yang berujung gol Ronaldo, yang membuat Simeone ataupun asisten pelatihnya saat ini, Germán ‘El Mono’ Burgos, yang saat itu bermain sebagai penjaga gawang Atléti, tidak mampu berbuat apa-apa.
Laga tersebut nyatanya menjadi pertemuan terakhir bagi keduanya sebagai pemain dan menjadi kemenangan untuk Zidane.
Jika ditotal semua pertemuan selama bermain baik di Spanyol maupun di Italia, Zidane masih mendominasi dengan empat kemenangan bagi pelatih asal Perancis tersebut, dua hasil imbang, dan tiga kemenangan bagi Simeone.
Laga terakhir pertemuan kedua pelatih saat masih menjadi pemain tersebut menjadi salahsatu bentuk dominasi Los Blancos atas Ros Rojiblancos.
Sejak tahun 1999 hingga 2013, Real Madrid tidak terkalahkan saat menghadapi tetangganya tersebut, tetapi Simeone menjadi sosok yang memutarbalikkan keadaan, membawa timnya menjuarai Copa del Rey tahun 2013.
Sejak saat itu, keberuntungan terlihat berada di sisi Atléti, dan Zidane kemudian menelan kekalahan derbi perdananya sebagai pelatih Real Madrid saat tertinggal 1-0 di Santiago Bernabéu pada musim 2015/16.
Saat ini, Zidane memiliki keunggulan dengan empat kemenangan, empat hasil imbang, dan dua kali kalah saat menghadapi Simeone.
Kekalahan kedua tersebut sebenarnya tidak terasa seperti kegagalan bagi Zidane, karena terjadi pada leg kedua semi-final Liga Champions musim 2016/17, dimana Real Madrid tetap melaju ke babak final karena hasil agregat.
Final Liga Champions antar kedua pelatih juga berpihak kepada Zidane, dimana Real Madrid memenangkan final Liga Champions pada musim 2015/16 di Milan melawan rival sekota dalam babak penalti.
Hal itu terulang kembali pada derbi terbaru, dengan Los Blancos keluar sebagai juara pada final Piala Super Spanyol, lagi-lagi lewat adu penalti setelah keduanya bermain sama kuat selama 120 menit.
Menariknya, empat hasil imbang antara kedua pelatih terjadi di liga.
Sudah enam pertemuan LaLiga Santander antara kedua pelatih, dengan pertandingan pertama dimenangkan Atlético, lalu dimenangkan Real Madrid, dan berbagi poin pada empat pertandingan terakhir.
Pertemuan terakhir keduanya adalah ketika bentrok di final Piala Super Spanyol 2019 lalu dimana El Real berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Atletico di babak adu pinalti.
Pertemuan kali ini menjanjikan pertandingan ketat antara dua raksasa pada tanggal 1 Februari mendatang, yang menandakan derbi ke-12 antar kedua ikon LaLiga tersebut.
(Tribunnews/Haikal)