TRIBUNNEWS.COM - PSIS Semarang akan kembali mengawali kiprahnya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan dibawah komando pelatih baru.
Dragan Djukanovic saat ini dipercaya oleh manajemen PSIS Semarang untuk memegang kendali utama tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut.
Pelatih berkebangsaan Montenegro tersebut sebelumnya terkenal dengan gaya ciri khas permainan yang menyerang.
Begitu pula, saat ini ketika Dragan Djukanovic membesut tim PSIS Semarang ia menegaskan akan memperagakan sepak bola menyerang di Liga 1 2020.
Ada beberapa hal penting yang ia sampaikan agar tim asuhannya bisa menjalankan filosofi tersebut dengan optimal.
Pria berusia 50 tahun tersebut mengungkapkan para pemain PSIS Semarang harus disiplin dan berani menguasai bola agar bisa menerapkan filosofi tersebut.
"Soal taktik, tentu merupakan hal yang penting. Pemain harus disiplin, menguasai bola, memperagakan sepakbola menyerang adalah filosofi sepakbola yang kami inginkan," kata Dragan Djukanovic dikutip Tribunnews dari Tribun Jateng.
"Jadi kami ingin selalu memenangkan pertandingan, kami akan mencoba dalam setiap pertandingan, dengan gaya sepakbola menyerang. Itu filosofi kami. Jadi kami harus siap untuk hal itu," imbuhnya.
Selain harus bisa bermain disiplin dan penuh keberanian, Dragan menambahkan para pemainnya harus memiliki stamina yang prima.
Hal ini dikarenakan filosofi sepak bola menyerang membutuhkan stamina yang baik disertai daya juang yang tidak mengenal lelah.
"Untuk menerapkan model ini kami harus mencapai kondisi fisik hingga seratus persen," kata Dragan.
Sejauh ini, Dragan menilai kondisi fisik pemain PSIS sudah memasuki 70 hingga 80 persen.
Kondisi ini ia sebut sesuai ekspektasi di awal.
"Sekarang, performa anak-anak sangat baik. Saya sangat puas dengan penvapaian mereka. Sangat baik, mereka bekerja keras dengan baik," sambungnya.