TRIBUNNEWS.COM - Nama besar Persebaya Surabaya dan Fanatisme Bonek meninggalkan kesan tersendiri bagi Sabah FA yang akan melakoni laga ujicoba melawan Bajul Ijo, Sabtu (8/2/2020) malam ini.
Pertandingan seru antara Persebaya Surabaya lawan Sabah FA akan dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Tomo.
Jelang digelarnya laga tersebut, salah seorang pemain Sabah FA bernama Azizan Noordin mengaku dibuat terkesan dengan popularitas yang dimiliki oleh Persebaya Surabaya.
Tak hanya itu, dirinya juga merasa kagum dengan fanatisme supporter tim Bajul Ijo ketika mendukung timnya bertanding baik laga kandang maupun tandang.
Azizan Noordin menyebut Persebaya Surabaya sebagai salah klub besar Indonesia yang memiliki suporter fanatik yang luar biasa.
Untuk menuntaskan rasa penasarannya tentang Persebaya dan Bonek, Azizan Noordin tak segan mencari informasi lewat internet.
"Saya tahu penonton Persebaya. Atmosfer stadion luar biasa, kita harus siap secara fisik dan mental menghadapi tekanan suporter. Sempat saya lihat di Youtube dan Instagram. Saya lihat stadion selalu penuh," kata Azizan dilansir dari Kompas.
"Terimakasih kepada Persebaya. Laga uji coba besok akan banyak pengalaman untuk mempersiapkan tim ini," sambungnya.
Perasaan yang sama juga dirasakan oleh pelatih Sabah FA, Kurniawan Dwi Yulianto.
Kurniawan Dwi Yulianto yang pernah membawa Persebaya Surabaya menjuarai Liga Indonesia 2004 mengaku masih menganggap mantan timnya tersebut sebagai salah satu klub yang special.
"Jujur sangat menarik bagi saya. Bonek dan Persebaya spesial bagi saya. Saya merasakan treatment manajemen dan juga Bonek waktu itu.
Saya juara bersama Persebaya," ungkapnya. "Ketika akan ke Indonesia, tim pertama yang saya hubungi adalah Persebaya dan Coach Aji Santoso. Persebaya kenangan indah buat saya," sambung Kurniawan.
Eks pemain Timnas Indonesia tersebut bahkan merasa menyesal karena tidak pernah bisa bermain di stadion Gelora Bung Tomo yang penuh sesak dengan kehadiran Bonek setiap pertandingannya.
Semasa di Persebaya sebagai pemain, Kurniawan hanya merasakan atmosfer bermain di Gelora 10 November.