Hal ini terjadi karena Singo Edan seperti mengalami 'kehabisan bensin' mulai putaran pertama hingga kompetisi usai.
Satu per satu pemain Arema FC saat itu dibekap cedera dan belum ditambah beberapa pemain mereka dipanggil Timnas serta akumulasi.
Itu membuat Milomir Seslija sering melakukan rotasi pemain untuk memainkan pemain yang tersisa.
Tak ingin seperti musim lalu, Gomez mengaku tak memiliki target juara pada turnamen ini. Baginya yang terpenting ialah bermain di Liga 1 dan Piala Indonesia untuk mencari tiket Go Asia.
"Ya memang Arema jadi juara pada Piala Presiden musim lalu. Tapi apakah ada yang masih ingat hasil mereka pada Liga 1 kemarin? Arema di posisi sembilan. Kami tidak ingin berada di posisi sembilan. Kami ingin lebih baik," kata Mario Gomez, Selasa (11/2/2020).
Pelatih asal Argentina itu menjelaskan, yang terpenting bagi timnya saat ini ialah persiapan untuk bisa bermain baik dalam kompetisi.
Terlebih saat ini secara fisik dan pemahaman taktik, pemain Arema FC belum maksimal.
Sehingga turnamen ini digunakan untuk ladang berlatih serta menguji kondisi fisik serta taktik yang dilatih selama sebulan belakangan ini.
"Saat kami dituntut untuk bermain 90 menit saat turnamen, kami hanya bisa bermain 60 menit di kompetisi. Kami tidak ingin itu terjadi.
"Semua harus step by step. Tidak ada yang langsung di atas. Mungkin di turnamen ini pemain akan saya memainkan 50-60 sampai 70 menit dulu. Bergantian, untuk kondisi mereka agar tidak kelelahan," jelasnya.
Target
Nyaris seluruh tim peserta Piala Gubernur Jatim 2020 Grup B, tak mematok target juara.
Kebanyakan dari mereka hanya ingin menggunakan ajang ini untuk persiapan sebelum bertanding di Liga 1 yang akan akan dimulai, Sabtu (29/2/2020) mendatang.
Bicara soal target, Pelatih Arema FC Mario Gomez memastikan jika tak ada target dari manajemen yang dibebankan padanya. Dirinya hanya diberikan target untuk bisa membawa Arema FC go Asia.