TRIBUNNEWS.COM - Jelang pertandingan Madura United kontra Persik Kediri, kedua tim memiliki masalah yang berbeda.
Pertandingan kedua Grup A antara Persik Kediri kontra Madura United akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (12/2) malam.
Persik Kediri untuk gelaran Liga 1 musim 2020 menunjuk Joko Susilo sebagai pelatih kepala memiliki kendala di lini pertahanan.
Baca: Hasil Bola Hari Ini: Persib Bandung, Persija Jakarta, Bali United, hingga Arema FC Raih Kemenangan
Baca: Hadapi Madura United, Ruben Sanadi: Kalau Tidak Ada Kartu Merah Kita Pasti Menang
Hal tersebut dibenarkan oleh Joko Susilo yang mengaku tak ini ingin menjadi bulan bulanan tim yang berjuluk Sapeh Kerrab tersebut.
Bagaimana tidak, di laga perdananya, Macan Putih dipermak Persebaya Surabaya dengan skor 3-1.
Tentu saja lini pertahanan menjadi fokus utama yang disoroti oleh eks pelatih Arema FC itu.
Meskipun demikian, ia mengakui akan menggunakan turnamen pra musim Piala Gubernur Jatim untuk membenahi beberapa sektor yang dinilainya masih memiliki kendala.
"Di Piala Gubernur ini memang berat bagi saya, tapi harus saya laksanakan, biar semua mengerti apa yang harus saya perbaiki di waktu yang sangat mepet ini,' ujar Joko 'Gethuk' Susulo seperti yang dilansir dari Surya.
"Mungkin waktu 15 hari, tapi kami punya keyakinan," tambah pelatih yang kerap disapa Gethuk tersebut.
Baca: Pasca Persebaya vs Persik, Aji Santoso Tegur Mahmoud Eid hingga Harapan untuk Pemain Muda Bajol Ijo
Baca: Hasil Persebaya vs Persik Kediri Piala Gubernur Jatim: Supriadi Gemilang, Bajol Ijo Menang 3-1
Jika Persik Kediri memiliki kendala di sektor pertahanan, beda halnya dengan Madura United yang dinilai Rahmad Darmawan kurang mampu memainkan ritme pertandingan.
Pada laga perdananya, Madura United hanya sanggup bermain imbang 1-1 kontra Bhayangkara FC, Senin (10/2/2020) kemarin.
Selain itu, eks pelatih Persikabo Bogor menilai Greg Nwokolo dkk masih memiliki kekurangan dalam penyelesaian akhir.
Beberapa peluang yang tercipta kontra Bhayangakara FC gagal membuahkan gol akibat kurangnya ketenangan dalam hal penyelesaian akhir.
“Kami butuh sesuatu hal yang juga tidak terlalu buru-buru, tenang, karena mengeksekusi peluang dibutuhkan ketenangan,” terang Rahmad Darmawan seeprti yang dilanir dari Tribun Madura.