News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perlawanan Mantan Presiden UEFA Atas Keberadaan Video Assistant Referee (VAR) di Dunia Sepak Bola

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Perlawanan Mantan Presiden UEFA Terhadap Keberadaan Video Assistant Referee (VAR) di Dunia Sepak Bola

"VAR juga membunuh momen ketika mencetak gol, bahkan sampai mengharuskan pemain untuk merayakannya lima menit kemudian dan bahkan dua kali selebrasi," kritik Platini.

"Untuk permainan yang lebih menarik, VAR sejatinya tidak diperlukan karena lebih baik mengoptimalkan wasit secara langsung," tambahnya.

"Kontroversi teknologi tidak hanya terbatas pada Liga Italia, tetapi juga merambah ke Inggris, Spanyol, dan Jerman," pungkas legenda Perancis tersebut.

Baca: Banding PSSI ke FIFA Ditolak, Laga Kandang Pertama Shin Tae-yong Tanpa Penonton

Baca: Shin Tae-yong Panggil 34 Pemain Seleksi Timnas Indonesia: Target Tinggi Tembus Rangking 150 FIFA

Di kompetisi tanah air sendiri, PSSI juga belum menerapkan implementasi VAR untuk menunjang kinerja wasit di Liga 1 musim depan.

Salah satu alasan dibalik keputusan tersebut dikarenakan secara Sumber Daya Manusia (SDM) belum siap jika diberlakukan mulai 2020.

Alasan tersebut disampaikan oleh Cucu Soemantri yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum sekaligus Direkrut Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB).

Ketua Umum PSSI terpilih periode 2019-2023 Mochamad Iriawan alias Iwan Bule bersama Wakil Ketua Umum Cucu Soemantri dan Wakil Ketua Umum Iwan Budianto saat menggelar konferensi pers usai acara Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2019). Mochamad Iriawan resmi menjabat sebagai ketua umum PSSI periode 2019-2023 usai meraih 82 suara dari 85 suara pada pemilihan ketua umum PSSI, wakil ketua umum PSSI danAnggota Komite Eksekutif PSSI. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Cucu Soemantri menegaskan pihaknya sebenarnya mampu membeli alat tersebut, hanya secara secara SDM belum memungkinkan.

"Untuk alatnya kami mampu membeli. Tetapi ada regulasi yang mengatur penggunaan VAR. Jadi tidak bisa sembarangan dan musim 2020 belum bisa," kata Cucu Soemantri dilansir dariĀ Kompas.

"Kemungkinan kita baru bisa menggunakan VAR tahun 2021 karena untuk mempersiapkan itu butuh waktu delapan bulan," ujar Cucu Soemantri menambahkan.

Keterbutuhan VAR bagi kompetisi tanah air sebenarnya telah mencuat sejak tahun lalu.

Hal ini dikarenakan keberadaan VAR diharapkan mampu membantu kinerja wasit dalam memimpin sebuah pertandingan.

Apalagi di beberapa negara ASEAN mulai dari Thailand, Vietnam, hingga Malaysia telah terlebih dahulu menggunakan VAR.

Sehingga, kebutuhan VAR selain menunjang kinerja wasit bisa juga diartikan menambah nilai prestisius kompetisi Liga 1 2020.

Apalagi dalam waktu dekat Indonesia juga dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2021.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini