Aji Santoso adalah tipikal pelatih yang sangat gemar menyerang, dengan taktik dan skema yang akan sangat menakutkan di depan.
Ini ditunjang dengan dua fullback yang bergabung ke Persebaya musim ini.
Adanya Nasir, Koko Ari dan Abu Rizal tentu akan sangat menguntungkan Persebaya dalam menyerang, tetapi permasalahannya, ketiganya kerap terlambat dalam transisi.
Laga uji coba di Piala Gubernur Jatim menjadi bukti, betapa dua sektor fullback sangat dieksploitasi oleh lawan.
Musim lalu, Persebaya memiliki Ruben Sanadi yang cukup disiplin dalam bertahan dan menyerang dari sisi kiri pertahanan Persebaya.
Kini, dengan hengkangnya Ruben Sanadi, maka Persebaya harus segera mencari cara agar bisa menjaga pertahanan mereka musim ini.
Kedisiplinan dua fullback musim lalu menjadi kunci Persebaya untuk meraih runner-up, sesuatu yang harus dibenahi Aji Santoso.
Baca: Hasil Undian All England Open 2020 - Marcus/Kevin Temui Ganda Putra Top India
Baca: 4 Fakta Final Persebaya Surabaya Vs Persija Jakarta: Rekam Jejak 2 Tim, Top Scorer, hingga Penonton
3. Adaptasi Mahmoud Eid dalam skema Aji Santoso
Sempat menjadi pertanyaan bagaimana memposisikan Mahmoud Eid dalam permainan Persebaya Surabaya.
Sejatinya, Eid bisa menjadi pendamping David da Silva dalam skema 4-3-1-2, tetapi Aji Santoso nampak menempatkan Mahmoud Eid sedikit melebar.
Dalam skema 4-3-3, Eid diposisikan sebagai winger kiri, bersama dengan Irfan Jaya di sisi kanan.
Memang, ini bukan hal baru bagi Eid, tetapi nampaknya, butuh waktu bagi pemain asal Palestina ini untuk beradaptasi dengan skema Aji Santoso.
Baca: Prediksi Line-up Madura United vs Persebaya Surabaya, Coach Aji Singgung Masalah Kebugaran Pemain
Baca: Venue Final Piala Gubernur Jatim Digelar di GBT, Aji Santoso Tak Garansikan Persebaya Menang Mudah
4. Menghadapi serangan balik cepat
Pertandingan menghadapi Arema bisa menjadi bahan evaluasi bagi Aji Santoso.