Kedua tim bermain sama kuat di publik Etihad Stadium denga skor 0-0.
Namun keberuntungan City buyar ketikan Fernando mencetak gol bunuh diri yang membuat Real Madrid unggul.
Dan ternyata gol bunuh diri tersebut merupakan satu-satunya gol yang tercipta dalam leg kedua semifinal Liga Champions yang memastiakn Madrid melaju ke final.
Baca: Real Madrid vs Manchester City Liga Champions: Pep Guardiola & Zinedine Zidane Saling Lontar Pujian
Pada kesempatan ini, Guardiola tak ingin menyia-nyiakan untuk meraih kemenangan.
Terlebih Manchester City sudah hampir dipastikan menyerah dalam perburuan gelar Liga Inggris.
Dia bahkan berdalih untuk fokus untuk bisa memenangkan trofi Liga Champions dan membawa ke publik Etihad.
"Kami harus kuat, berkualitas, dan perlu keberuntungan. Kami membutuhkan konsentrasi yang luar biasa dalam permainan dengan rencana permainan yang jelas, plus coba mencari sedikit keberuntungan," tutur Pep Guardiola.
Dalam pembahasan radio olahraga BBC yang dipandu oleh Darren Fletcher (ex pemain Man United) menyebutkan, Guardiola melakukan perubahan formasi dalam beberapa pertandingan terakhir Manchester City.
Tepatnya setelah pergantian tahun.
Hal ini bisa berpengaruh terhadap lawan untuk membaca formasi apa yang bakal digunakan Pep, khususnya bagi Real Madrid.
Dalam beberapa minggu terakhir, Pep menggunakan formasi 4-4-2, tapi sebelum itu dia nyaman menggunakan 4-3-3.
Dengan melimpahnya pemain berkualitas City membuat Guardiola memiliki banyak opsi untuk melakukan rotasi pemain.
Bahkan saat melawan Manchester United di Old Trafford, City bermain tanpa striker murni.
Sterling, Bernardo Silva, dan Riyad Mahrez berada di posisi depan yang membuat City menang 1-3.