Laga kedua tim juga diwarnai insiden kartu merah yang harus diterima oleh tim tuan rumah.
Dedi Gusmawan menjadi pemain yang harus keluar dari lapangan setelah menerima kartu kuning kedua pada menit kesepuluh.
Baca: Hasil Akhir PSM Makassar vs Kaya FC, Bermain 10 Pemain, Juku Eja Gagal ke Puncak Klasemen
Baca: Reaksi Bojan Hodak Seusai PSM Makassar Gagal Menang, Singgung Kartu Merah Keempat Tim di Piala AFC
Kartu merah yang diterima eks pemain Semen Padang tersebut menjadi kartu merah yang keempat yang diterima oleh tim asuhan Bojan Hodack.
Sebelumnya, dua kartu merah didapat langsung pada leg pertama kualifikasi, kala melawan wakil Timor Leste Lalenok United.
Saat itu, dua gelandang PSM yakni Wiljan Pluim dan M Arfan diusir wasit, meski pada akhirnya tetap dapat memenangkan pertandingan.
Kartu merah ketiga didapatkan oleh Serif Hasic, kala PSM bertandang ke markas Tampines Rovers di Singapura.
Serif yang baru memainkan debutnya bersama PSM, diusir di penghujung pertandingan, hingga akhirnya berakhir untuk kekalahan PSM dengan skor 2-1.
Menanggapi hal tersebut, Bojan Hodak sangat menyesalkan apa yang telah dilakukan oleh Dedi Gusmawan yang harus keluar dari lapangan di awal pertandingan.
Hal ini dikarenakan keluarnya pemain yang berposisi sebagai bek tersebut membuat strategi yang telah dirancang sang pelatih tidak bisa berjalan optimal.
"Kita memulai pertandingan dengan sesuatu yang tak kita inginkan, di menit awal kita sudah harus bermain dengan 10 orang. Kita tak punya pilihan banyak selain counter attack," kata Bojan usai laga dilansir dari Tribun Timur.
Insiden kartu merah cepat yang didapat timnya tersebut memaksa timnya untuk bermain lebih bertahan.
Sekaligus mengandalkan serangan balik untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Bojan Hodak juga mengingatkan kepada anak asuhannya untuk merasa bahwa ada perbedaan perihal ketegasan dan keputusan wasit di ajang AFC sangatlah berbeda dengan kompetisi lokal tanah air.
"Saya memberitahu mereka (pemain PSM), tahun ini saat akan mulai pertandingan pertama, tapi masalahnya di sini adalah wasit AFC berbeda dengan Liga Indonesia, di sini takel keras bisa lolos dari kartu, di AFC tidak," katanya.