TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Borrusia Dortmund, Lucien Favre beralasan timnya kebobolan dua gol yang tidak berguna saat disingkirkan Paris Saint-Germain (PSG) leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Parc des Princes, Paris, Kamis (12/3/2020) dini hari waktu Indonesia.
Sebenarnya, Borussia Dortmund yang bertindak sebagai tim tamu memiliki keunggulan agregat 2-1 pada leg pertama.
Namun PSG mampu membalikkan keadaan setelah menang 2-0 pada leg kedua. Agregat kedua tim menjadi 3-2 untuk kemenangan PSG.
Baca: Tumbangkan Liverpool di Anfield, Diego Simeone Sebut Kiper Atletico Madrid Seperti Lionel Messi
Baca: Juergen Klopp Bela Kiper Liverpool Meski Buat Blunder Fatal di Laga Kontra Atletico Madrid
Dalam laga ini Dortmund harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-0 setelah kebobolan melalui gol Neymar (28') dan Juan Bernat (45+1').
Seusai laga, Favre mengatakan timnya bermain tidak begitu buruk meskipun mereka kesulitan di awal laga.
Selain itu, pelatih asal Perancis itu juga membeberkan timnya kemasukan dua gol yang tidak berguna.
"Pada awalnya itu cukup sulit, mereka menekan sangat tinggi, kami bermain baik dan tidak buruk dan juga di babak kedua."
"Kami kesulitan mencari penyelesaian akhir, baik dari umpan kunci atau umpan-umpan sebelumnya, kami juga bermain cukup rapat dan bermasalah menemukan celah."
"Kami juga kemasukan dua gol yang tidak berguna," jelas pelatih berusia 62 tahun tersebut dilansi laman resmi UEFA.
Dirinya pun menjelaskan alasan mengapa dua gol yang bersarang di gawang timnya tidak berguna.
Menurunya, gol pertama terlalu cepat untuk penjaga gawang Dortmund, Roman Burki dan bek tengah Matt Hummels.
Sementara gol kedua menurut Favre, timnya bisa bertahan lebih baik lagi.
"Gol pertama yang dicetak Neymar dari sepak pojok semuanya bisa melihat dengan baik, itu adalah sebuah kesalahan dan itu terjadi dalam sepak bola."
"Untuk saya sepak pojok tersebut terlalu cepat untuk Burki untuk bisa diantisipasi dan juga Hummels tidak bisa disalahkan," jelasnya.