TRIBUNNEWS.COM - Citra bengal dan arogan menempel erat dengan sosok pesepakbola milik Brescia, Mario Balotelli.
Belum lama ini, mantan pemain Inter Milan itu membuat kelakar terkait penundaan Liga Italia akibat pandemi virus corona.
Ia membuat candaan pemberhentian Liga Italia yang dilakukan setelah Juventus berhasil menduduki tangga Capolista.
Baca: Telegraph Beritakan Virus Corona Sudah Hinggapi Pemain di Liga Inggris
Baca: FOTO-FOTO Suasana Sepi Italia, Negara ke-2 Terbanyak Kasus Corona
Bukan menjadi rahasia lagi, akibat penyeberan virus corona, semua agenda olahrag di Italia, termasuk Liga Italia harus diberhentikan hingga 3 April mendatang.
“Mereka harus menunggu sampai Juventus kembali ke atas (puncak klasemen) sebelum menghentikan liga,” terang Mario Balotelli seperti yang dilansir dari Football Italia.
Komentar yang dilontarkan oleh Balotelli berdasarkan kenyataannnya dapat dikatakan benar.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte resmi mengumumkan Liga Italia ditangguhkan karena virus corona yang mewabah pada Selasa (10/3/2020) dini hari.
Tepatnya setelah pertandingan Juventus kontra Inter Milan, Senin (9/3/2020) dini hari, di mana Juventus berhasil mengalahkan Nerazzurri dengan skor 2-0.
Alhasil, Si Nyonya Tua naik ke pemuncak klasemen Liga Italia dengan koleksi 63 poin.
Baca: BREAKING NEWS: 2 Laga Liga Champions Ditunda: Manchester City vs Real Madrid dan Juventus vs Lyon
Baca: Para Atlet Terdampak Virus Corona: Bek Juventus, 3 Pemain Liga Inggris, hingga Pebasket Real Madrid
Meskipun demikian, Balotelli mencoba untuk memahami kondisi dengan kesehatan masyarakat yang lebih diutamakan.
“Kita harus tetap di rumah, teman-teman, orang-orang tidak mengerti beratnya apa yang sedang terjadi,” kata pemain internasional Italia itu.
Ia juga meminta semua orang Italia untuk tetap berada di rumah untuk tidak terpapar virus yang bersumber dari Wuhan, China tersebut.
Bahkan ia kembali berkelakar akan menampar kepada siapapun yang keluar dari rumah jika kondisi di Italia belum kondusif.
“Saya sangat merindukan sepakbola, tetapi kami harus tetap di rumah."