TRIBUNNEWS.COM - PSPS Pekanbaru merupakan tim yang musim ini berkompetisi di Liga 2020.
Sekilas berkaca kebelakang, PSPS Pekanbaru merupakan tim yang pernah berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Kala itu kompetisi masih bernama Indonesia Super League (ISL).
Baca: Profil Klub Liga 1 2020 - Arema FC Diperkuat Tiga Eks Persib Bandung
Baca: Profil Persis Solo, Klub Kebanggaan Warga Surakarta yang Rindu Tampil di Kasta Tertinggi
Tepatnya musim 2010/2011, tim yang memiliki julukan Askar Bertuah itu menjadi kuda hitam yang berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Menjajal ISL bersama tim papan atas Indonesia, di musim pertamanya PSPS berhasil tampil gemilang dengan menempati peringkat 7.
Di musim berikutnya PSPS mengalami penurunan dan akhirnya kemudian kembali terdegradasi ke Divisi Utama pada akhir musim 2013.
Hal yang perlu menjadi catatan ialah, kala bermain di ISL, deretan pemain berbakat menghiasi mewahnya tim yang bermarkas di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru itu.
Sebut saja Herman Dzumafo Epandi, M Isnaini, Dedi Gusmawan, Dede Sulaiman hingga yang paling mentereng ialah Makan Konate.
Bukan menjadi rahasia lagi, Makan Konate merupakan gelandang serang yang mampu tampil konsisten sejak kedatangannya di Indonesia.
Catatan apiknya kala berseragam Arema FC menjadi bukti kualitas dan kapasitas pemain yang juga pernah berseragam Persib Bandung itu.
Baca: Profil Persijap Jepara: Optimistis Laskar Kalinyamat di Liga 2 2020
Baca: PSPS Pekanbaru Memastikan Akan Membayar Permasalahan Tunggakan Gaji Pemain pada Musim 2018
Kala berseragam biru khas Arema FC, Makan Konate mampu membukukan 16 gol dan 11 asisst bagi Singo Edan.
Namun musim ini, pemain asal Mali itu lebih memilih untuk bergabung dengan seragam hijau khas Persebaya Surabaya.
"Saya pertama kali main di Indonesia bersama PSPS selama 6 bulan," terang Makan Konate seperti yang dilansir dari Tribun Jakarta
Pertama kali Makan Konate berseragam PSPS Pekanbaru di musim 2012-2013.
Bersama Askar Bertuah, Makan Konate mambukukan 16 penampilan dan mampu mencetak 6 gol.
Meskipun gagal menunjukkan konsistensinya di kasta tertinggi sepak bola indonesia, PSPS Pekanbaru memiliki deretan pemain yang tak perlu diragukan kualitasnya kala itu.
Sebut saja Herman Dzumafo, Makan Konate hingga Dedi Gusmwan merupakan alumnus Askar bertuah yang masih bermain dan merasakan ketatanya Liga 1.
Herman Dzumafo yang merupakan mantan juru gedor PSPS Pekanbaru hingga kini masih membuktikan kapasitasnya sebagai striker yang mematikan.
Sejumlah tim besar pernah ia bela, mulai dari Sriwijaya FC, Arema Cronus, Persib Bandung dan musim ini bertahan bersama Bhayangkara FC.
Pun dengan Dede Sulaiman yang musim ini menjadi pilihan utama di posisi penjaga gawang Persipura Jayapura.
Kemudian terdapat Makan Konate, berlian yang ditemukan PSPS Pekanbaru banyak membela tim besar di Indonesia.
Sebut saja Sriwijaya FC, Persib Bandung, Arema FC hingga Persebaya Surabaya.
Kemudian Dedi Gusmawan yang musim ini bertahan bersama Semen Padang, pernah bermain bagi tim kaya-raya Mitra Kukar.
Musim ini, PSPS pekanbaru memulai kompetisi dengan hasil yang apik.
Pada pertandingan perdana, PSPS Pekanbaru berhasil memtik poin sempurna saat mengalahkan Semen Padang dengan skor 3-0.
Raja Isa selaku pelatih kepala PSPS mengungkapkan kondisi timnya setelah ditangguhkannya kompetisi sepak bola Indonesia akibat virus corona.
"Dengan penundaan ini, kami punya waktu untuk memantapkan tim. Apalagi kemarin persiapan kami masih minim," tegas Raja Isa seperti yang dilansir dari Tribun Pekanbaru.
Mantan pelatih Persipura ini juga menyampaikan, bahwa hasil sempurna di laga kandang perdana kemarin, juga diharapkan menjadi motivasi berlipat bagi pemain untuk semangat latihan.
"Harapan saya, di setiap pertandingan, PSPS harus main bagus. Tentunya, dari hasil latihan yang kita godok setiap hari. Mustahil bermain bagus, tanpa latihan," pungkasnya.
Profil Klub PSPS Riau
Pelatih : Raja Isa
Julukan : Askar Bertuah, Tapir Sumatra
Berdiri : 1 Januari 1955
Stadion : Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Indonesia (Kapasitas: 30000)
(Tribunnews.com/Giri)(TribunPekanbaru/Syafruddin Mirohi)