"Saya tidak peduli tentang sepakbola sekarang.” kata Cellino kepada Corriere dello Sport dilansir dari Football-Italia.
Cellino saat ini hanya fokus dengan kotanya Brescia dan mengesampingkan nasib dari Liga Italia.
Hal ini dilakukan Cellino lantaran kotanya Brescia dan Bergamo menjadi dua kota terparah di Italia yang terinfeksi Covid-19.
“Saya terus menerima berita dari Brescia dan itu luar biasa, namun kota ini menghadapi tragedi yang sedemikian bermartabat sehingga membuat Anda merasa tidak berdaya."
"Orang-orang ini memiliki orang tua, saudara, teman yang mati setiap hari, namun mereka sangat menderita dalam keheningan. Jika ini terjadi di tempat lain, itu akan menjadi sebuah revolusi."
Menurut Cellino kelangsungan hidup setelah wabah ini di kotanya adalah hal yang paling utama.
Serta berharap segera ada kabar baik terkait perkembangan wabah ini untuk mengakhiri penderitaan masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Hidup didahulukan. Kami tidak bisa bermain lagi musim ini. Beberapa belum menyadari apa yang terjadi dan orang-orang itu lebih buruk daripada virus."
"Kita tidak bisa memikirkan kapan kita akan melanjutkan, tetapi jika kita akan bertahan hidup sama sekali. Bersikap realistis, semuanya. Ini adalah wabah." ungkapnya.
Cellino juga tidak setuju jika musim ini akan diakhiri tanpa melanjutkan pertandingan sisa yang dapat berdampak pada keungan disuatu klub.
Namun Cellino sendiri telah memiliki solusi bagaimana mengatur neraca keuangan di Brescia.
"Ada beban keuangan untuk mengakhiri musim lebih awal, tetapi Cellino percaya dia telah menemukan solusi untuk itu juga."
"Saya berpikir tentang mereka yang kehilangan pekerjaan, yang sekarat setiap hari ... Sepak bola adalah bisnis, tetapi ini adalah perlengkapan untuk bertahan dari krisis ini."
“Ini sangat sederhana dan Brescia telah mempunyai solusi bagaimana mengatur neraca keuangan,"