TRIBUNNEWS.COM - Urbano Cairo selaku Presiden Torino menggangap gila wacana latihan perdana yang akan diselenggarakan oleh Lazio dan Napoli.
Dalam pemberitaan Football-Italia, Lazio dan Napoli merupakan dua tim di Liga Italia yang dikabarkan segera memulai pelatihan perdana sebelum 3 April mendatang.
Rencana latihan kedua tim ini merujuk keputusan sebelumnya terkait kelanjutan Liga Italia mulai 4 April.
Namun mengingat kondisi saat ini yang terjadi di Italia kemungkinan dimulainya Liga Italia akan mundur.
Baca: Euro 2020 Diundur Jadi Juni 2021, Roberto Mancini Sumringah Persiapkan Senjata Terbaik Timnas Italia
Seperti diketahui Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, virus corona yang tengah merebak saat ini bisa dikategorikan sebagai pandemi global.
Italia menjadi satu negara terparah di Eropa yang masyarakatnya terinfeksi Covid-19.
Bahkan menurut data yang telah dilaporkan per Minggu (22/3/2020) ada lebih dari 4.000 kasus kematian diantaranya dalam 48 jam terakhir di Lombardi telah memakan korban 1.420 nyawa.
Berkaca pada kondisi tersebut, pria yang akrab disapa Kairo tersebut berpendapat gagasan untuk kembali memulai pelatihan merupakan hal kegilaan diluar nalar.
"Jika saya berpikir kembali ke pertemuan Lega pada 10 Maret, masih ada orang-orang yang berbicara tentang pelatihan dan kembali bermain,"
“Adalah logis bahwa waktu telah terbuang. Pidato-pidato itu, yang didengar sekarang, tampaknya dari planet lain."
"Saya katakan 'jika kita tidak mengambil tindakan drastis, menggerakkan penggemar juga akan berkontribusi pada peningkatan infeksi orang lain." kata Kairo kepada harian Turin dilansir dari Football-Italia.
Baca: Liga Italia tak Mungkin Digelar Kembali Bulan Mei 2020 Bisa Molor kata Gabriele Gravina
Kairo menambahkan jika dirinya mendebat gagasan tersebut maka dirinya juga akan kelihatan bodoh seperti mereka.
“Tampaknya bodoh bagi saya untuk mendebat sebuah gagasan berdasarkan data penularan."
"Mengatakan 'wilayah saya tidak memiliki masalah' dengan situasi yang berubah seperti itu bukanlah penjelasan yang baik."