Rooney juga melihat dari sisi aturan hukum yang sangat rawan terjadi gesekan seandainya kompetisi musim ini tidak bisa diselesaikan secara tuntas.
"Itu juga akan bermasalah dalam hal promosi dan degradasi di mana masalah ini sangat besar bagi klub yang terlibat sehingga saya membayangkan akan ada banyak perkelahian hukum jika musim ini ditinggalkan begitu saja," ungkap Rooney.
"Hal yang paling adalah menyelesaikan kompetisi musim ini bahkan jika kita harus mengawali liga musim depan agak terlambat," kata Legenda Manchester United tersebut.
Sementara itu, pihak FA disebut-sebut tengah menggodok berbagai rencana untuk kembali memulai kompetisi Liga Inggris yang saat ini ditangguhkan hingga 30 April mendatang.
Dilansir dari Telegraph, pihak penyelenggara berharap kompetisi Liga Inggris dapat segera dilanjutkan selambat-lambatnya mulai 1 Juni mendatang.
Baca: Liverpool Bakal Rasakan Kekalahan di Sisa Laga Liga Inggris kata Alan Smith
Baca: RESMI: Penundaan Liga Inggris di Perpanjang hingga 30 April
Dalam kurun waktu delapan minggu, kompetisi sepak bola paling kompetitif di dunia tersebut diharapkan bisa selesai dengan baik dan tuntas.
Pihak penyelenggara juga akan berusaha agar kompetisi musim depan dapat dimulai pada 8 Agustus, sesuai jadwal yang telah dirilis.
Satu dasar pihak penyelenggara ngotot ingin segera melanjutkan kompetisi Liga Inggris karena ditundanya pagelaran EURO 2020.
Hal itu menjadi kesempatan emas bagi pihak penyelenggara kompetisi Liga Inggris untuk segera kembali menata jadwal ulang agar musim ini bisa selesai dengan tuntas.
Satu opsi utama yang akan dipilih agar kompetisi musim ini bisa selesai dengan aman yakni perihal digelarnya pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim.
Hal lain yang menjadi alasan pihak penyelenggara ingin segera menyelesaikan keberjalanan kompetisi musim ini yakni terkait masalah finansial.
Perlu diketahui, jika kompetisi Liga Inggris musim ini tidak bisa diselesaikan maka akan memberikan dampak pundi-pundi keuangan para peserta.
Mulai dari permasalahan uang hak siar hingga pembayaran gaji para pemain klub.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)