TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelatih kiper Persebaya Surabaya, Benny van Breukelen mengaku musibah virus corona membuat dirinya bisa merenung dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Virus corona benar-benar membuat aktivitas masyarakat di tanah air menjadi berhenti untuk sementara waktu.
Bahkan salah satu aktivitas yang paling digemari yaitu, sepak bola juga harus dihentikan sementara oleh PSSI sebagai otoritas sepak bola tertinggi Indonesia akibat perkembangan virus corona.
Alhasil, klub-klub yang berada di bawah naungan PSSI terkena imbasnya dengan terpaksa meliburkan pemain hingga batas waktu yang tidak ditentukan demi mencegah penyebaran virus corona.
Persebaya Surabaya pun menjadi salah satu tim yang terpaksa meliburkan pemainnya demi mengantisipasi pencegahan virus corona.
Pelatih kiper Persebaya Surabaya, Benny van Breukelen mengaku ini menjadi pengalaman berharganya kompetisi harus berhenti akibat virus corona.
Pelatih kiper Persebaya Surabaya, Benny van Breukelen mengatakan baru pertama kalinya menghadapi situasi sulit seperti ini.
"Selama di sepak bola baik jadi pemain maupun pelatih, inilah hari-hari yang sangat menjemukan. Tetapi kita ya harus taat kalau ingin cepat berlalu," kata Benny van Breukelen.
"Saya tetap shalat lima waktu walaupun cuma di kamar saja," ucap Benny van Breukelen.
Dengan adanya wabah virus corona, menurut Benny manusia bisa merenung bahwa tidak selamanya harus hidup dalam keramaian.
Selain itu dengan adanya musibah ini, dia bisa lebih dekat dengan Tuhan dan khusyuk melakukan ibadah di rumah.
"Ya, kita merasa selama ini mau ke mana saja bebas. Sekarang baru kita merasa bahwa tidak selamanya hidup itu harus selalu dengan keramaian," kata Benny.
"Ini sekarang kita baru bisa merasakan kalau menyendiri itu juga indah lebih dekat dengan Tuhan," ucap Benny.
Tercatat hingga Kamis (26/3/2020) jumlah pasien yang positif terpapar virus corona di tanah air mencapai 893 kasus denga 78 pasien meninggal dunia dan 35 pasien dinyatakan sembuh.