TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Adanya pembatalan beberapa event karena pandemi virus corona, pengelola Stadion Maguwoharjo merugi ratusan juta.
Dari hari ke hari kekhawatiran mengenai virus corona semakin tinggi.
Hingga Kamis (26/3/2020), total telah ada 893 kasus corona di Indonesia.
Sebanyak 78 pasien dinyatakan meninggal dunia, sedangkan pasien yang sembuh berjumlah 35.
Demi menekan penyebaran virus corona, menghindari adanya kerumunan masa adalah salah satu cara yang dilakukan pemerintah.
Hal tersebut secara tidak langsung berdampak pada pendapatan yang didapatkan Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta.
Dengan adanya pelarangan pengumpulan masa, ada beberapa event yang harus dibatalkan oleh pengelola Stadion Maguwoharjo.
Even yang dimaksud yaitu mulai dari penyewaan stadion oleh PSS Sleman, konser musik, dan yang paling besar adalah dibatalkannya agenda ulang tahun salah satu produsen mobil nasional yang diperkirakan akan melibatkan 3000 mobil.
"Khusus sepak bola, kami menunggu jadwal dari PT Liga Indonesia Baru kapan kompetisi mau di gelar lagi," kata Sumadi selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Maguwoharjo.
Sumadi mengaku dari segi aspek sepak bola kerugian yang didapatkan tak begitu berpengaruh.
Kerugian terbanyak yang didapatkan adalah dari batalnya beberapa even besar lainnya.
"Tapi ya dari sepak bola ini pemasukan kami banyak yang tak terpengaruhi," ujar Sumadi.
Secara total, Sumadi menyebut kerugian yang diderita berkisar lebih dari 100 juta.
"Peluang PAD yang hilang saya hitung lebih dari Rp 100 juta ya," ucap Sumadi.
Meski mengalami kerugian, Sumadi menambahkan bahwa perawatan terhadap Stadion Maguwoharjo tetap dilakukan.
Antisipasi virus coronapun juga dilakukan, mulai dari menyemprot bagian stadion dengan cairan disinfektan hingga memasang tempat cuci tangan dan hand sanitizer.
"Kami rutin menyemprot cairan disinfektan, juga memasang tempat cuci tangan dan hand sanitier di beberapa lokasi di Stadion termasuk mengecek suhu tubuh setiap pegawai," jelas Sumadi.