TRIBUNNEWS.COM, MALANG - General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, memastikan pihaknya akan segera mentransfer gaji para pemain pada Senin (30/3/2020).
PSSI telah menetapkan April hingga Juni 2020 sebagai situasi darurat virus corona.
Hal itu seiring dengan penyebaran virus corona di Indonesia yang meningkat tajam.
Tercatat, hingga Sabtu (28/3/2020), sudah ada 1.155 orang yang positif terinfeksi corona, dengan 59 di antaranya dinyatakan sembuh serta 102 orang meninggal dunia.
Selain menetapkan masa tiga bulan sebagai situasi darurat, PSSI juga menunda jalannya kompetisi hingga 29 Mei 2020.
Tak hanya itu, PSSI juga memutuskan bahwa klub dapat melakukan perubahan kontrak selama masa force majeure terutama dalam persoalan gaji.
Klub peserta liga boleh membayarkan gaji maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera dalam kontrak kepada pemain.
Keputusan itu langsung ditanggapi dengan cepat oleh manajemen Arema FC.
General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menunda pembayaran gaji pemain.
Menurutnya, gaji para pemain dan semua staf Singo Edan akan dibayarkan pada Senin (30/3/2020).
"Langkah Arema FC setelah ada putusan tentang kompetisi, hari Senin (30/3/2020) kami akan mengimplementasikan keputusan tersebut dengan mentransfer ke rekening seluruh pemain dan ofisial," kata Ruddy.
Ruddy juga menjelaskan bahwa pihaknya akan memperpanjang masa libur agenda tim hingga seusai Lebaran.
Namun, Ruddy belum bisa memastikan kapan timnya akan kembali aktif berkegiatan untuk mempersiapkan kemungkinan Shopee Liga 1 2020 bisa dilanjutkan kembali.
"Tentunya menambah masa libur mereka sampai setelah Hari Raya," tutur Ruddy.
Jonathan Bauman dkk sejatinya sudah mendapatkan jatah libur sejak 23 Maret 2020.
Libur itu diberikan setelah pemerintah menetapkan Malang dan Surabaya sebagai zona merah virus corona.
Selama liburan, para pemain Arema FC diwajibkan untuk tetap menjalani latihan dengan membuat laporan secara daring sesuai dengan program dari pelatih.