TRIBUNNEWS.COM - Pemain belakang Borneo FC, Javlon Guseynov mengungkapkan rasa senangnya setelai ia dan timnya mampu tampil mengesankan di Liga 1 2020.
Meskipun mengawali kompetisi dengan kekalahan saat bertandang melawan Persija Jakarta, Boreno FC mampu menyapu bersih dua laga kandang dengan kemenangan.
Di pekan kedua mereka mampu mengkandaskan perlawanan Persipura Jayapura dengan skor 2-0.
Baca: Diego Godin Menilai Liga Italia Telat Dihentikan hingga Banyak Pemain Positif Terjangkit Covid-19
Baca: Liga 1 2020 Ditunda karena Pandemi Corona, Persebaya Surabaya Perpanjang Waktu Libur Pemain
Lalu memasuki pekan ketiga, tim berjuluk Pesut Etam ini berhasil mengalahkan Persela lamongan dengan skor tipis 2-1.
Dua kemenangan di kandang mereka, Stadion Segiri membuat Javlon merasa bangga karena rumah mereka belum ternodai hasil imbang maupun kekalahan.
"Bangga karena kami berhasil mengamankan kemenangan kedua musim ini di kandang. Stadion Segiri belum ternoda sejauh ini dengan kekalahan atau hasil imbang," terang Javlon dilansir laman resmi Liga Indonesia.
Setelahnya Javlon berharap timnya bisa konsisten karena Liga masih terlalu dini untuk dibanggakan dengan lebih dan menurutnya ke depannya perjuangan Borneo akan lebih berat.
"Tantangannya adalah konsisten. Apalagi, ini baru awal kompetisi. Ke depan bakal lebih berat," imbuh pemain asal Uzbekistan tersebut.
Baca: Tugas Berat Gelandang PSIS Semarang, Eka Febri di Tengah Berhentinya Liga 1 2020
Baca: Penjelasan Ketum PSSI Soal Keputusan Penundaan Liga 1 dan Liga 2 Hingga 29 Mei 2020
Namun sayang laju positif timnya harus terhenti karena Liga saat ini sedang dalam masa penundaan akibat virus Corona yang melanda Indonesia.
Bahkan Federasi Sepak Bola Indonesia, PSSI pun sudah mengeluarkan keputusan setidaknya Liga akan dihentikan hingga 29 Mei 2020 mendatang.
Menanggapi situasi tersebut, Javlon sebenarnya ingin Liga diteruskan, namun karena ini merupakan situasi darurat, pemain berusia 28 tahun ini hanya bisa patuh pada aturan yang berlaku.
Javlon pun meminta untuk semuanya menjaga kebersihan bersama.
"Inginnya ya kompetisi dilanjutkan. Saya di Samarinda untuk bekerja."
"Tapi ini situasi darurat, jadi saya hanya mengikuti aturan, ambil hikmah saja untuk menjaga semua kebersihan bersama," pungkasnya.