TRIBUNNEWS.COM - Bek Inter Milan, Ashley Young menganggap Italia sebagai contoh yang bgaus dalam usaha melawan Corona.
Italia saat ini menjadi negara yang paling parah terdampak virus Corona di Eropa.
Meskipun demikian, Ashley Young menganggap usaha Negeri Pizza ini patut menjadi sebuah contoh dalam cara menanggulangi virus yang memiliki nama penyakit COVID-19 ini.
Baca: Inter Milan Dipastikan Gagal Rekrut Arturo Vidal yang Tak Dilepas Barcelona
Baca: Transfer Coutinho Belum Ada Titik Terang, Si Anak Hilang Inter Milan Diminati Klub Liga Inggris
Mantan kapten Manchester United ini juga membedakan dengan negaranya, Inggris yang dianggap masih terlalu santai menghadapi wabah Corona ini.
"Italia telah memberikan contoh yang sayang bagus kepada dunia, di Inggris orang-orang masih pergi bekerja."
"Bahkan saya melihat masih banyak yang serakah ketika berada di supermarke," terang Young ketika diwawancara Corriere della Sera, dilansir Football Italia.
Pemain yang pernah membela Timnas Inggris ini pun mengaku sempat ketakutan ketika mengalami sakit.
Baca: Inter Milan Tinggal Serahkan Kepada Barcelona Atau Real Madrid yang Cocok Gaet Lautaro Martinez
Baca: Barcelona tak Dapat Restu dari Rivaldo Gaet Lautaro Martinez dari Inter Milan
Young juga mengatakan saat ini sepak bola tidaklah penting karena wabah yang terjadi.
"Ada sedikit rasa sakit, tapi sekarang situasinya sudah bisa teratasi, semua orang tidak suka masa isolasi."
"Tapi saat-saat seperti ini kami justru menemukan kembali kasih sayang keluarga yang sebelumnya jarang kita miliki waktu untuk mereka," ungkap pemain berusia 34 tahun ini.
"Ada musibah pandemi di luar sana, sepak bola tidaklah penting karena banyak orang yang sekarat saat ini," pungkas Young.
Baca: Selama Menjalani Isolasi Mandiri, Skuad Inter Milan Tidak Menunjukan Gejala Infeksi Virus Corona
Baca: Inter Milan Dipastikan Gagal Rekrut Arturo Vidal yang Tak Dilepas Barcelona
Kata-kata Young sendiri tidak lepas dari begitu parahnya Italia terdampak virus Corona.
Saat ini, jumlah orang yang positif terjangkit bahkan melebihi dari negara asal penyakit ini, China.
Dilansir worldometers, hingga saat ini, Senin (30/3/2020) total ada 97.689 kasus orang yang positif terjangkit dengan tingkat kematina hingga 10.779 jiwa dan 13.030 orang sudah dinyatakan sembuh.
Sementara di China saat ini ada 81.470 kasus orang yang positif terjangkit dengan tingkat kematian 3.304 jiwa dan sudah 75.700 orang yang dinyatakan sembuh dari penyakit ini.
(Tribunnews/Haikal)