Minimnya jam bermain membuat gelandang berpostur 1,84 m ini hijrah ke tim asuhan Fabio Liverani.
Selama bermain dibawah asuhan Liverani, Saponara merasa pas dengan taktik menyerang diterapkan oleh sang pelatih.
Adapun kenyamanan lain yang didapat Saponara yakni dukungan dari suporter tiada henti meskipun timnya berada di posisi sulit.
Seperti diketahui Lecce saat ini berada di zona degradasi tepatnya posisi 18 dengan koleksi 25 poin dari 26 kali bertanding.
Dukungan tanpa henti yang diberikan oleh suporter akan dibayar dengan berusaha tetap bertahan di kompetisi teratas Italia musim depan.
“Saya tidak bermain selama berbulan-bulan, karena saya dibekukan oleh Genoa, jadi saya adalah orang pertama yang terkejut dengan seberapa cepat saya menetap di Lecce."
"Klub ini (Lecce) memungkinkan Anda untuk fokus, para penggemar luar biasa dan kota ini juga indah."
"Kami berharap untuk segera kembali bermain sehingga kami dapat berjuang untuk tetap di Serie A."
“Saya langsung melanjutkan dengan Liverani dan saya dimenangkan oleh idenya tentang sepakbola."
"Menonton pertandingan di TV, saya menghargai pendekatan menyerang dan saluran passing vertikal.” tutup Saponara.
Namun keinginan Saponara untuk kembali berjuang bersama Lecce harus ditunda karena kompetisi dihentikan akibat pandemi corona.
Virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut membuat seluruh kegiatan olahraga harus ditunda bahkan hingga dihentikan tak terkecuali Liga Italia.
Liga Italia sendiri saat ini dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan dan akan kembali dilanjutkan setelah situasi aman.
(Tribunnews.com/Ipunk)