TRIBUNNEWS.COM - Penyerang Borneo FC, Titus Bonai mulai merasa jenuh menjalani latihan mandiri yang dilakukannya.
Titus Bonai juga merindukan kebersamaan dengan para pemain maupun seluruh jajaran staf pelatih klub berjuluk Pesut Etam.
Seperti diketahui darurat bencana seiring pandemi corona membuat PSSI secara resmi menunda Liga 1 2020 sejak Maret hingga Juni dengan status force majeure.
Bukan itu saja, jika kondisi tidak kunjung membaik, tidak menutup kemungkinan kompetisi musim ini dihentikan permanen.
Baca: Kepedulian PSS Sleman Perangi Pandemi Corona, Lelang 30 Jersey dalam 7 Hari
Baca: Victor Igbonefo Rindukan Suasana Latihan Bersama Skuat Persib Bandung
Baca: Kompetisi Liga 1 2020 Musim Sudah Tidak Ada lagi Begitu kata Jacksen F Tiago
Situasi ini membuat para pemain harus menjaga kebugarannya secara mandiri seperti himbauan melakukan psychal distancing atau menjauhi keramaian agar tidak terjadi kontak fisik.
Titus Bonai pun telah menjaga kebugarannya dengan berlatih mandiri namun rasa kejenuhan mulai menghinnggapi dirinya.
"Kesibukan sekarang latihan mandiri. Rasanya tentu berbeda berlatih dengan tim. Bikin jenuh kalau individu," tutur Titus Bonai dilansir dari laman resmi Liga Indonesia.
Dalam kondisi on fire, penghentian kompetisi dianggap merugikan seluruh pemain yang mulai kompak dan solid dengan skema yang diinginkan pelatih.
Tak terkecuali dirasakan oleh tim besutan Edson Tavares yang harus membuat program latihan kembali dari awal.
Baca: Tampil Sebagai Kiper Utama Borneo FC, Gianluca Pandeynuwu Berharap Panggilan Timnas Indonesia
Baca: Striker Asing Borneo FC Ingin Segera Kembali ke Brasil dan Berkumpul dengan Keluarga
Penyerang yang akrab disapa Tibo ini menganggap semua tim juga merasakan hal yang sama dan harus disikapi dengan bijaksana.
"Situasi yang sama saya pikir untuk tim yang berada di papan atas. Ambil hikmahnya saja," imbuhnya.
Meski amat dirugikan, Tibo menganggap penghentian liga sudah tepat, sebab keamanan dan keselamatan adalah yang paling penting.
"Saya hanya berharap kondisi kelam seperti ini segera berakhir," harapnya.
Kendati demikian, Tibo bersyukur bisa lebih dekat dengan keluarga. Selama kompetisi dihentikan, dia bisa pulang ke Jayapura bertemu anak dan istri.