TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Djohar Arifin Husin melayangkan kritik terhadap kinerja Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.
Kritik kepada Ratu Tisha diutarakan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang diikuti Ketum PSSI, Mochamad Iriawan dengan Komisi X DPR RI.
RDPU ini berlangsung secara virtual melalui aplikasi video conference pada Rabu (8/4/2020).
Dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi X fraksi Partai Gerindra, Djohar Arifin yang juga mantan Ketum PSSI periode 2011-2015 menanyakan soal keberlanjutan Inpres No 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepakbola nasional.
Baca: Iwan Bule Ikut Rapat Virtual bersama Komisi X DPR, Jelaskan Kebijakan PSSI dalam Kondisi Covid-19
Baca: Berita Persib Bandung : Umuh Muchtar Ikuti Kebijakan PSSI, Wander Luiz Selesaikan Masa Karantina
Djohar juga turut mengadukan kepada ketum PSSI mengenai kinerja Sekjen PSSI yang dinilainya sangat tidak pas.
Mantan Ketum PSSI ini tidak puas terkait kinerja Ratu Tisha terutama dalam dua hal yang menjadi sorotannya.
Pertama dalam laga leg kedua final Piala Indonesia antara PSM Makassar dengan Persija Jakarta.
Pertandingan tersebut sedianya digelar di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Makassar, Minggu (28/7/2019) sore.
Namun, karena alasan keamanan pasca-peristiwa pelemparan bus Persija, PSSI akhirnya menunda laga tersebut. Padahal sudah ada surat jaminan dari Kapolres dan Kapolda.
Tak hanya itu, kinerja Sekjen PSSI juga diadukannya saat dirinya menyaksikan pertandingan Timnas di SEA Games Fillipina 2019 lalu.
Baca: Respons Arema FC Atas Sanksi Rp 100 Juta dari Komdis PSSI
“Kemudian, kejadian saat SEA Games, Manila. Dari KBRI kami diminta masuk sebagai undangan VIP tapi ternyata dikursi tak ada nama kami, tapi justru ada tiga nama lain. Saya tanya, siapa yang memasukkan tiga nama itu, ternyata Sekjen."
"Akhirnya kami duduk di bangku biasa. Kemudian Sekjen Filipina datang dan mengajak kami pindah tapi Sekjen kita tak peduli. Selama sekjen ini saya tidak pernah diundang di acara apa pun,” beber Djohar seperti yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Menanggapi beberapa masukan dan pertanyaan dari Djohar Arifin, Iriawan mengakui bahwa anak buahnya itu melakukan hal yang salah.
Bahkan pria yang akrab disapa Iwan Bule ini meminta maaf dan telah mengambil langkah dengan melarang Sekjen Ratu Tisha untuk bicara di hadapan media atau mengambil keputusan strategis.