"Saya yakin yang sekarang Bobotoh agak lebih tertib, tahun lalu kan mungkin masih belum disiplin. Sekarang saya yakin mereka berubah," harapnya.
Sementara itu Persib Bandung akan mengikuti kebijakan PSSI terkait pemotongan gaji.
Hal ini tidak lepas dari adanya wabah Corona yang sedang meluas, memaksa Liga 1 2020 dihentikan secara sementara.
PSSI memberi masukan bagi kontestan Liga 1 dan Liga 2 terkait pemberian gaji di masa jeda atau penundaan kompetisi karena wabah virus corona.
Dimana setiap klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja tentang gaji yang maksimal bisa dibayarkan 25 persen kepada pelatih, pemain, dan ofisial selama periode Bulan Maret, April, Mei, dan Juni.
Pihak Pangeran Biru siap mematuhi apa yang diarahikan oleh PSSI.
"Ini kan kebijakan dari PT mengambil keputusan karena sesuai anjuran PSSI.
Kalau Persib Bandung dibedakan dengan yang lain, pasti nanti jadi kecemburuan dan jadi permasalahan, makannya ikuti dulu saja aturan," ungkap Umuh di laman resmi Liga 1.
Para pemain Persib Bandung dikatakan Umuh mau dan mengerti situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia bahkan dunia.
"Pemain sudah dijelaskan, mereka menerima dan tahu kondisi ini, apa boleh buat, kalau mereka tidak terima bagaimana lagi ya," kata Umuh.
Bos Persib Glenn T Sugita saat ini berusaha menutupi kos kekurangan yang ada di tim selama Persib tidak bertanding.
Mereka juga tidak mau sampai kejadian ada tunggakan yang membuat pemain kabur dan citra Persib tercoreng.
"Sementara dari pribadi Pak Glenn, mungkin seperti itu, dan mungkin juga ada cadangan keuangan PT (PBB) yang dikeluarkan, tapi enggak tahu berapa cadangannya," sebutnya.
Rencana manajemen Persib Bandung memberi gaji 25 persen kepada pemain sampai Mei, sementara bulan Juni akan ditinjau ulang.
"Mungkin dua sampai tiga bulan. Sekarang April, terus nanti Mei sampai Juni dicoba dilihat," tandasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk, Gigih) (Kompas.com/Septian Nugraha)