TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts ikut mewaspadai disinformasi beredar yang bisa berdampak negatif.
Pelatih asal Belanda ini mengaku dirinya lebih berhati-hati dalam menerima sebuah informasi.
Diketahui, kemudahan dalam mendapatkan informasi saat ini tak jarang malah membuat kabar yang beredar menjadi simpang siur.
Kondisi itu pun diperparah dengan maraknya penyebaran kabar bohong atau hoax.
Mantan pelatih PSM Makassar ini pun hanya memilih sumber kredibel dalam mendapatkan informasi, termasuk perihal wabah virus corona atau Covid-19.
Robert pun kerap melakukan krosek dan menguji kebenaran informasi tersebut dengan berkonsultasi ke dokter tim Persib Bandung, dr Rafi Ghani .
"Banyak sekali berita dan opini di luar sana, tetapi penting buat kami saat ini untuk tetap mendengarkan pendapat dokter Rafi tentang perkembangan terkini tentang apa yang sedang terjadi," kata Robert, di laman resmi klub.
Dia juga akan menunggu arahan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat terkait informasi seputar kebijakan pemerintah, PSSI, atau pun liga .
Hal itu untuk menghindari risiko menjadi korban berita bohong yang kerap membuat suasana menjadi tidak kondusif.
"Kami tentu akan mengikuti manajemen terkait kebijakan yang diambil berhubungan dengan pemerintah dan langkah apa yang akan kami lakukan mengikutinya," ucapnya.
Robert Alberts saat ini mulai memperhatikan pola makan pemain Persib Bandung selama menjalani ibadah puasa Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.
Menurut pelatih asal Belanda ini, pola makan berperan penting dalam menunjang pemain untuk menjalani program latihannya, khususnya saat mereka berpuasa.
Coach Robert pun berencana menyiapkan pola makan dan nutrisi bagi pemain yang berpuasa.
Adapun bagi pemain yang tidak menjalankan puasa akan melakukan perintah sebelumnya.
Baca: Berita Persib Bandung: Castillion Jaga Pola Hidup Bersih di Belanda hingga Rajin Berjemur
Baca: ON THIS DAY - Kalahkan Pelita Jaya, Persib Bandung Melaju ke 16 Besar Piala Indonesia 2010