TRIBUN-MEDAN.com - Muncul wacana untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 dengan menerapkan pertandingan tanpa penonton.
PSSI baru akan menggelar kembali pertandingan sepak bola pada 1 Juli 2020. Dengan syarat, status darurat corona di Indonesia sudah mereda pada 29 Mei 2020.
Melihat perkembangan wabah saat ini, pilihan pertandingan tanpa penonton mulai dipertimbangkan di beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Italia, dan Prancis. Korea Selatan dikabarkan akan jadi negara pertama di Asia yang akan melakukannya.
Sekretaris Umum PSMS Medan Julius Raja mengaku kurang setuju jika opsi itu diambil oleh operator liga.
Pria yang akrab disapa King ini menuturkan, jika wabah corona telah reda, maka kompetisi berjalan normal.
Menurutnya, tidak mungkin menggelar pertandingan tanpa penonton. Penonton harus dilibatkan karena merupakan bagian penting dalam persepakbolaan nasional.
Selain itu, pembelian tiket dari penonton juga sumber pemasukan bagi klub.
"Tidak mungkin (tanpa penonton). Jadi, kalau kami, tetap harus dengan penonton. Biar ada pemasukan dan lebih gairah kompetisinya," tegasnya.
Opsi lain yang muncul adalah menghentikan Liga 1 dan Liga 2 dan menggantikannya dengan turnamen.
Untuk wacana ini, manajemen PSMS mengaku belum mengambil sikap.
"Kemarin ada dibahas, apabila wabah Corona masih berlanjut, maka kemungkinan diadakan semacam turnamen. Itupun harus terlebih dahulu dilakukan pencabutan Maklumat Kapolri (kepatuhan terhadap pembubaran kumpul). Karena terkait masalah perizinan. Ini juga terkait dengan sponsor Liga 1 Shopee," kata Raja, pekan lalu.
Menurutnya, PSMS belum dapat menyetujui pilihan itu karena perlu menghitung dampak perubahan itu pada sponsorship atau kontrak pemain.
"Semua ini tentu akan dibahas secara seksama. Harus ada pertemuan khusus kalau mau dilaksanakan turnamen," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sekum PSMS Tak Setuju Wacana Laga Tanpa Penonton.