TRIBUNNEWS.COM - Roberto Carlos mengungkapkan bagaimana dirinya ingin cepat-cepat tinggalkan Inter Milan.
Roberto Carlos adalah sosok yang dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia bersama Brasil dan Real madrid.
Namun nyatanya awal karirnya di Eropa tidak begitu berjalan dengan mulus.
Baca: Inter Milan Disarankan Antonio Cassano Rekrut Edinson Cavani dari Paris Saint Germain
Datang pada musim panas 1995 saat bergabung dengan Inter Milan dari Palmeiras, Roberto Carlos hanya bertahan satu musim di Italia.
Selama bermain di Inter Milan, Carlos merasa tidak nyaman karena sering dipaksa bermain di luar posisi aslinya yang merupakan seorang bek kiri.
Bahkan dirinya ditaruh sebagai sayap hingga striker oleh Inter Milan yang kala itu diasuh pelatih asal Inggris, Roy Hodgson.
Baca: Juventus Tawarkan Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic dan Alex Sandro ke Inter Milan Demi Gaet Icardi
"Di Inter, mereka menaruh saya di posisi sayap bahkan sebagai striker," ungkap Carlos saat melakukan siaran langsung di akun Instagram FIFA dilansir Marca.
Dirinya pun menyebutkan Inter menaruhnya di posisi tersebut karena Ia mencetak tujuh gol dari tujuh pertandingan.
Bagi Carlos itu sangat menyiksa dirinya.
"Masalah besarnya adalah ketika saya mencetak tujuh gol dari tujuh penampilan pertama saya."
"Kemudian mereka menempatkan saya di posisi teratas dan saya sangat menderita," jelas Carlos.
Setelahnya dirinya pun protes pada presiden Inter kala itu, Massimo Moratti karena bisa kehilangan posisinya di timnas Brasil sebagai bek kiri.
"Saya berbicara kepada presiden klub dan mengatakan saya tidak bisa bermain di posisi itu."
"Karena Copa America sudah dekat dan untuk bisa pergi, saya harus bermain sebagai bek sayap," jelas Carlos.