"Chelsea pada tahap itu, saya pikir pemilik masih membeli pemain yang dia inginkan, Shevchenko adalah kasus lain," imbuhnya.
Baca: ON THIS DAY - Pertunjukan Sihir Andrey Arshavin Bersua Liverpool, Cetak Quattrick di Anfield
Baca: Kilas Balik - Penolakan Eric Cantona dan Schmeichel, Petaka Graeme Souness di Liverpool
Dirinya pun mengatakan Liverpool diuntungkan dengan hal itu, sebab saat melawan Chelsea, Liverpool masih bisa memenangkan laga bersama Torres.
Meskipun musim tersebut timnya tidak bermain bagus, Torres mengalami nasib yang lebih buruk bersama The Blues.
"Apa yang terjadi itu beruntung bagi Liverpool, musim itu kami bermain Chelsea."
"Dan kami pada saat itu tidak mengalami musim yang hebat sementara Torres mengalami waktu yang sangat buruk tetapi ia mencetak dua gol melawan Chelsea," sebut pria yang biasa dipanggil Carra ini.
Carragher pun memprediksi saat itu pihak Chelsea sudah menargetkan membeli Torres di Januari.
"Saya pikir keputusan yang sudah dibuat oleh mereka setelah memasuki bulan Januari 'kami akan mendatangkan Fernando Torres'," jelas Carragher.
Uang 50 juta Poundsterling adalah angka yang besar dan dirinya pun tak percaya Liverpool bisa mendapatkan uang sebesar itu.
"50 juta Poundsterling adalah uang yang sangat besar pada saat itu, dan kami semua dalam keadaan terguncang."
"Kami tidak percaya kami bisa mendapatkan uang sebesar itu," terang Carragher.
Namun setelahnya Carragher juga merasa Liverpool tertipu saat mendatangkan Andy Carroll dengan harga 35 juta Poundsterling.
Carroll sendiri bahkan bisa dibilang gagal karena dirinya hanya mampu mencetak 11 gol dari 58 pertandingan bersama The Reds.
Beruntung saat itu mereka juga mendapatkan Luis Suarez yang bermain lebih memukau meski harganya saat itu jauh lebih murah yaitu di harga 23 juta Poundsterling.
"Kami akhirnya melakukan sesuatu yang mirip dengan diri kami sendiri dalam membeli Andy Carroll seharga 35 juta Poundsterling."