TRIBUNNEWS.COM - Nama Ony Kurniawan dikenal para partisan PSIM Yogyakarta sebagai seorang legenda.
Ony dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dalam cerita kejayaan klub berjulukan Laskar Mataram itu, kala merajai panggung kompetisi Divisi I 2005 dan berhak promosi ke Divisi Utama, kasta tertinggi sepak bola Tanah Air kala itu.
Berkarier sebagai kiper PSIM Yogyakarta sejak 2002 hingga 2017, diakui Ony banyak meninggalkan kenangan.
Baca: Momen Istimewa Robert Alberts di Liga 1 2020, Persib Kalahkan Arema FC di Kanjuruhan
Baca: Jeda Liga 1, Barito Putera Renovasi Stadion Demang Lehman
Satu di antara momen yang paling ia kenang ialah ketika mampu membawa tim PSIM Yogyakarta menjuarai Divisi I 2005, seusai menaklukkan Persiwa Wamena dengan skor 2-1 di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
"Saat itu masyarakat Yogya berbondong-bondong mendukung kami di Stadion Jalak Harupat."
"Setalah juara, saya tidak bisa berkata apa-apa, momen terindah sepanjang karier saya," ujar mantan penjaga gawang yang identik mengenakan nomor punggung 21 ini.
Sepulangnya setelah menjuarai Divisi 1, Ony sangat terkesan dengan sambutan masyarakat Yogyakarta saat itu.
Ony bercerita, tim PSIM sudah disambut sejak sampai di stasiun.
Selanjutnya, rombongan pemain dan pelatih diarak menggunakan mobil jeep mengelilingi Kota Jogja.
"Luar bisa sekali sambutan masyarakat, kami diarak melewati Malioboro dan jalanan Kota Jogja," lanjut Ony.
Namun perjalanan karier sebagai pesepakbola tak selalu berjalan mudah.
Ada satu pertandingan yang paling ia ingat, yakni saat melakoni tandang menghadapi Persim Maros, Maros, Sulawesi Selatan, 2003 silam.
Ony menceritakan, saat baru turun dari pesawat oknum pendukung tuan rumah sudah melakukan teror terhadap tim PSIM.
"Mungkin mereka beranggapan saat main di Jogja juga diperlakukan tidak enak, padahal tidak," ujar Ony.
Baca: Aktifitas Endang Subrata Libur Kompetisi Liga 2, Pelihara Hewan Ternak hingga Jalani Program Latihan
Baca: Liga 2 - Kisah Winger Sriwijaya FC Soal Ramadhan dan Istri Tercinta