"Ini pertaruhan harga diri bangsa, dan PSSI adalah ujung tombaknya. Saya berharap para pimpinan PSSI mendengar suara hati publik sepakbola Indonesia."
"Mumpung masih dalam suasana HUT PSSI, mari kita kembali ke spirit utama kita bahwa PSSI ini adalat alat perjuangan bangsa. Lupakan ego dan kepentingan individu maupun kelompok. Kita harus kembali melangkah bersama membangun PSSI, membuat Indonesia bangga," imbuh Kusnaeni.
Pemicu Kerenggangan
Saat ini, hubungan antara Iriawan dengan Cucu Somantri diyakini sejumlah pihak sedang renggang.
Padahal, keduanya terlihat sangat akrab ketika masa kampanye dan terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI.
Pemicunya diduga lantaran friksi atas langkah keduanya di organisasi.
Adanya dugaan praktik nepotisme ditengarai jadi jadi faktor utama penyebab ketidakharmonisan keduanya.
Baru-baru ini, Cucu Somantri yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dikabarkan memberikan posisi anaknya, Pradana Aditya Wicaksana menjabat sebagai General Manajer padahal belum ada keputusan dari RUPS.
Sebelumnya, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule memberikan jabatan kepada adik iparnya, Maaike Ira Puspita sebagai Wakil Sekjen PSSI yang sejatinya jabatan itu tak pernah ada sebelumnya.
Selain kejadian tersebut, Cucu Somantri sempat membuat geger publik setelah keliru mengeluarkan pernyataan menanggapi mundurnya Ratu Tisha Destria dari posisi Sekjen PSSI.
Cucu menyebut, Maaike Ira akan langsung menggantikan Ratu Tisha di posisi tersebut.
Namun, pernyataannya tersebut mendapatkan sanggahan dari anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.