TRIBUNNEWS.COM - Manajemen PSMS Medan saat ini tengah bekerja keras guna mampu memberikan tunjangan hari raya (THR) bagi pemain, hingga staf pelatih.
Meskipun memiliki sponsor, namun PSMS Medan enggan mengandalkan hal itu untuk memberikan THR bagi pemainnya.
Kondisi tersebut akhirnya membuat manajemen PSMS Medan saat ini bekerja keras untuk mencari sokongan dana.
Apa yang dilakukan oleh manajemen tim yang berjuluk Ayam Kinantan itu guna memenuhi apa yang sepantasnya menjadi hak dari pemain.
Baca: Aktivitas Gelandang PSMS Medan, Sutanto Tan saat Libur Liga 2 2020
Baca: Berkah Libur Liga 2, Striker PSMS Medan Ary Hermawan Nikmati Waktu Bersama Keluarga
Diakui oleh Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang, ia ta terlalu berharap untuk masalah THR bersumber dari dana sponsor.
Pihaknya lebih memilih untuk berusaha mencari sokongan dana lainnya untuk itu.
"Kita tahu saat ini kompetisi berhenti jadi tidak bisa terlalu berharap dari sponsor."
"Walaupun sudah sempat ada DP (pembayaran awal) dari sponsor. Tapi kami juga berharap dari sumber-sumber lainlah," ujar Mulyadi Simatupang seperti yang dikutip Tribunnews.com dari laman Tribun Medan.
Mulyadi pun menambahkan, pihaknya kini tengah berupaya untuk mencari pihak yang mau membantu timnya untuk memberikan sokongan.
Ia berharap adanya donatur yang mampu meringankan manajemen PSMS Medan dalam membayarkan THR bagi pemainnya.
"Pengurus PSMS akan bekerja keras mencari dari sumber-sumber lain."
"Siapa tahu ada donatur atau yang lainnya."
"Tentu ini akan kita upayakan," jelasnya menambahkan.
Disinggung besaran THR yang akan diberikan manajemen kepada pemain Ayam Kinantan (PSMS Medan), Mulyadi enggan membeberkan.
Ia hanya berharap agar THR yang nantinya akan diebrikan sama besarnya dengan 25 persen gaji yang diterima pemainnya saat ini.
"Kalau bisa besarannya kami samakan dengan gaji 25 persen sesuai aturan dari PSSI. Sehingga nanti bisa dua kali lipat didapat (gaji dan THR)," terang Mulyadi.
Disinggung mengenai jalannya kompetisi, khususnya Liga 2, Mulayadi mengaku mengikuti apa yang nantinya akan menjadi keputusan dari PSSI.
Meskipun diakui oleh Manajer PSMS Medan itu, adalah langkah yang berat jika kompetisi benar-benar dihentikan.
Namun dengan situasi Covid-19 (virus corona) yang tengah merebak, maka kesehatan dan keselamatan merupakan sektor yang paling diutamakan.
"Ya kita tentu akan ikut dan patuhi (PSSI). Walaupun dalam kondisi yang tidak menguntungkanlah. Karena ini juga kan pemerintah harus kita dukung dalam hal penanganan covid-19 ini," ungkap Mulyadi seperti yang dikutip dari Tribun Medan.
Baca: Cara Gelandang PSMS Medan Yudha Rizky Jaga Kebugaran Tubuh saat Puasa Ramadhan
Baca: PSMS Medan Menolak Ide Liga Digelar Tanpa Penonton
Meskipun demikian, ia tetap berharap agar kondisi segara membaik dan kompetisi di Indonesia, khususnya Liga 2 dapat kembali digulirkan.
"Kita berharap Mei ini puncak dari pada corona ini."
"Jadi kita harapkan bulan Juni sudah ada penurunan covid-19 dan selesai semua," jelas Mulyadi Simatupang.
Lebih lanjut, saat ini PSMS Medan memilih untuk memberikan libur kepada pemainnya.
Kompetisi di Tanah Air, baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan hingga 29 Mei nanti.
Liga 1 dan Liga 2 dapat kembali bergulir jika kondisi telah di rasa aman maupun pemerintah mencabut status kondisi darurat.
(Tribunnews.com/Giri)(TribunMedan/Chandra Simarmata)