TRIBUNNEWS.COM - Kisruh antara Ketua Umum PSSI, Mochamad Irawan dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Cucu Soemantri, memperkeruh suasana di tengah wabah corona.
Bermula dari Maaike Ira Puspita, adik ipar dari Mochamad Irawan, menjadi wakil Sekjen di PSSI.
Maaike bahkan disebut oleh Cucu Soemantri, menjadi calon kuat pengganti Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI.
Kabar ini kemudian dibantah oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Lalu, muncul kabar isu nepotisme ketika Cucu Soemantri memasukkan sang anak Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager PT LIB yang menuai banyak tanggapan.
Sejak adanya kejadian tersebut, Cucu Soemantri dan Mochamad Irawan nampak bersitegang dan tidak harmonis.
Baca: Mantan Pemain Asing Liga 1 Sebut Indonesia adalah Pengalaman Terbaik
Baca: Statistik Persib Bandung: Catatan Apik Zalnando, Debut Gemilang Hadapi Persija Jakarta
Baca: Hubungan 2 Petinggi PSSI Dikabarkan Renggang, Kusnaeni Saran Iwan Bule dan Cucu Somantri Bertabayyun
Dikutip Tribunnews dari laman Tribun Jakarta, situasi tersebut turut membuat pengamat dan juga komentator sepak bola di Indonesia, Mohamad Kusnaeni berkomentar.
Menurut Kusnaeni, dirinya sedih melihat dua petinggi di kepengurusan sepak bola Indonesia harus bersilang pendapat karena berbaga permasalahan yang ada.
"Akhir-akhir ini saya merasakan keprihatinan yang mendalam terhadap PSSI."
"Dua pucuk pimpinan PSSI seperti saling bersilang jalan dan pemikiran dalam sejumlah isu krusial," kata Mohamad Kusnaeni.
Pria yang akrab disapa Bung Kus itu meminta kepada keduanya bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik agar tidak berlarut-larut berkepanjangan.
"Sebelum terlalu jauh, ini baiknya segera diakhiri, diselesaikan agar tidak ada 'penumpang gelap' yang masuk membawa kepentingannya sendiri dan menodai kekhusyukan bulan Ramadan," ucapnya.
Momen bulan suci Ramadhan diharapkan bisa menyatukan kembali hubungan keduanya menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Bung Kus meminta kepada keduanya segera melakukan pertemuan mencari jalan tengah terbaik agar situasinya bisa kembali normal.
"Caranya sederhana saja; tabayyun. Ini tradisi dan cara kaum muslim untuk menyelesaikan masalah."
"Pak Iwan Bule dan Pak Cucu sebaiknya segera bertemu dan hanya berdua."
"Bertemu lagi dengan senyum, tawa dan semangat yang sama saat kampanye untuk KLB PSSI, beberapa bulan lalu," ujar Bung Kus.
Menurut Bung Kus, rintangan yang akan dihadapi Indonesia khususnya PSSI kedepannya akan lebih berat karena akan menghadapi beberapa kejuaran bergengsi di internasional.
Salah satunya yakni Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Selain itu, tantangan PSSI lainnya yakni setelah pandemi Covid-19 atau virus corona berakhir akan melakukan kegiatan seperti apa kedepannya.
"Saya menaruh harapan besar kepada mereka untuk kembali bergandengan tangan. Karena kita butuh kepemimpinan yang solid itu di tengah situasi sulit akibat pandemi (Covid-19) ini."
"Lebih dari itu, soliditas PSSI itu prasyarat mutlak untuk tantangan yang lebih besar; Piala Dunia U-20 (yang akan dihelat di Indonesia pada 2021," ujarnya.
Pria yang pernah mencalonkan diri menjadi Wakil Ketua Umum PSSI itu berharap kedua petinggi di PSSI itu bisa bersatu kembali membangun sepak bola di Indonesia menjadi lebih baik.
"Ini pertaruhan harga diri bangsa, dan PSSI adalah ujung tombaknya."
"Saya berharap para pimpinan PSSI mendengar suara hati publik sepakbola Indonesia."
"Mumpung masih dalam suasana HUT PSSI, mari kita kembali ke spirit utama kita bahwa PSSI ini adalat alat perjuangan bangsa. Lupakan ego dan kepentingan individu maupun kelompok."
"Kita harus kembali melangkah bersama membangun PSSI, membuat Indonesia bangga," imbuh Kusnaeni.
(Tribunnews.com/Gigih) (Tribun Jakarta.com/Wahyu Septiana)