TRIBUNNEWS.COM - 22 Mei 2010 merupakan tanggal bersejarah bagi klub Inter Milan sejak berdiri tahun 1908.
Saat itu, Inter behasil meraih gelar Liga Champions setelah mengalahkan Bayern Munchen dalam partai final di Santiago Bernabeu.
Trofi Liga Champions sekaligus melengkapi raihan treble winner tim dengan julukan I Nerazzurri karena berhasil meraih tiga trofi bergengsi dalam satu musim, dengan mengawinkan gelar domestik dan Liga Champions.
Hasil ini merupakan yang pertama kali bagi klub kota Milan, sekaligus menjadi klub Italia pertama yang meraih treble winner.
Seutas kesuksesan Inter Milan dalam menjuarai trofi Liga Champions tersaji dalam pembuka serial Dream Chasers Inter episode 3 yang yang diceritakan oleh penjaga gawang legendaris Inter, Francesco Toldo.
Bisa disaksikan secara ekslusif di aplikasi maupun webssite Mola TV.
Baca: Dream Chasers Inter eps 2 - Jalan Terjal Penggawa Nerazzurri, Tak Selalu yang Terbaik Berhasil
Francesco Toldo datang ke Kota Milan dari Fiorentina saat usia tak lagi muda, namun belum berkepala tiga, yakni 29 tahun.
Dua faktor yang mempengaruhi kepindahan Toldo adalah presiden klub dan klub itu sendiri, yakni Inter Milan.
Saat itu, Inter masih dipimpin oleh Giancinto Facchetti sebagai presiden klub.
Bagi Toldo, sosok Giancinto Facchetti adalah simbol dari sepak bola Italia.
Selama karir profesional sepakbolanya, Giancinto Facchetti hanya bermain untuk Inter Milan, sejak tahun 1960 hingga tahun 1978.
Namun kini, pemain legendaris Nerazzurri itu hanya akan dikenang ceritanya karena telah wafat pada tahun 2006 dalam usia 64 tahun.
"Giancinto Facchetti adalah simbol dari sepak bola Italia."
"Lalu Inter mewakili seluruh hidup saya, bukan lagi sebagai pemain tapi sebagai manajer. Itu adalah tanggung jawab yang sangat besar," ucap Toldo dalam episode 3 Dream Chasers Inter.
Baca: Dream Chasers Inter eps 2 - Pekan Sulit Skuat Stefano Vecchi Pasca Kekalahan dari AC Milan