TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Inggris memberikan izin kompetisi Liga Inggris kembali bergulir pada 1 Juni 2020.
Hal itu diumumkan oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada Senin (11/5/2020) waktu setempat.
Hanya, jika Liga Inggris dimulai lagi, penyelenggaraan kegiatan tersebut harus digelar tanpa penonton demi keamanan dan keselamatan masyarakat di tengah pandemi virus corona.
Laga tanpa penonton bisa menimbulkan masalah baru buat klub. Tak cuma soal hak siar, kesehatan pemain pun jadi taruhan.
Dilansir BolaSport.com, berikut masalah penyerta yang bisa timbul jika Liga Inggris kembali digelar 1 Juni 2020:
Klub Harus Bayar Kompensasi Hak Siar Rp 6,4 Triliun
Klub-klub peserta Liga Inggris 2019-2020 harus menerima konsekuensi besar jika kompetisi digelar tanpa penonton.
Liga Inggris 2019-2020 telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret 2020.
Selama nyaris dua bulan ditangguhkan, otomatis pemasukan klub-klub kontestan Liga Inggris menurun drastis.
Pemasukan klub yang raib antara lain dari sektor tiket pertandingan, merchandise, dan hak siar televisi, terutama pertandingan Premier League.
Hak siar memegang peranan terbesar bagi kekuatan finansial klub-klub Liga Inggris dengan jumlah yang diterima secara merata jika disiarkan secara internasional.
Namun, nominal tersebut akan berbeda untuk hak siar domestik bergantung pada jumlah pertandingan yang disiarkan secara langsung.
Dalam sebuah rapat jarak jauh, perwakilan klub Liga Inggris telah membahas mengenai kelanjutan kompetisi.
Pembahasan mengenai waktu kembalinya kompetisi Liga Inggris juga didiskusikan dan besar kemungkinan sisa kompetisi digelar secara tertutup, tidak akan dihadiri oleh penonton.