TRIBUNNEWS.COM - Kepergian Jack Wilshere dari Arsenal pada bursa transfer musim panas tahun lalu sebenarnya cukup mengejutkan banyak pihak.
Hal itu dikarenakan Wilshere sendiri merupakan sosok pemain muda yang dididik oleh akademi Arsenal.
Walaupun ia kerap dilanda masalah cedera, Wilshere memiliki kualitas bola yang sangat mumpuni.
Darah Arsenal seakan mengalir deras dalam dirinya sejak ia berhasil melakukan debut pada umur 16 tahun.
Salah satu penampilan terbaiknya adalah ketika ia mampu membantu Arsenal meraih kemenangan atas Barcelona dalam ajang Liga Champions.
Baca: Kapten Invincibles Arsenal Puji Kualitas Manajerial Mikel Arteta
Baca: Mantan Kiper Arsenal Sebut Virus Corona Bukan Masalah Besar Bagi Pemain Sepak Bola
Selama merumput bersama Arsenal, Wilshere tercatat telah tampil sebanyak 198 laga.
Torehan 14 gol dan 30 assist menjadi kontribusi pemain asal Inggris ketika bermain di tim berjuluk Meriam London tersebut.
Hanya saja, kebersamaan Wilshere bersama Arsenal akhirnya harus berakhir ketika Unai Emery didapuk sebagai pelatih Arsenal.
Wilshere mengaku sebenarnya ia sudah bertekad untuk memperpanjang masa baktinya bersama Arsenal.
Namun, karena dirinya tidak masuk rencana permainann Emery, Wilshere akhirnya lebih memilih pergi.
"Saya ditawari kontrak baru dan saya tidak benar-benar dengan itu, tetapi Arsene Wenger melakukan semua yang dia bisa untuk saya," kata Wilshere dalam podcast Lockdown Arsenal, dikutip dari Evening Standard.
"Kami sampai pada titik dimana hanya hampir menyetujuinya, kemudian ada berita bahwa Wenger akan pergi, saya agak menunda pembicaraan tersebut," jujurnya.
Hingga pada akhirnya, ketika Emery datang menggantikan Wenger, Wilshere mencoba berdiskusi dengan sang pelatih barunya berbicara soal masa depannya.
Disitulah, Emery mengungkapkan bahwa Wilshere tidak akan masuk dalam skuatnya pada musim itu dan ia diijinkan pergi.