TRIBUNNEWS.COM - Pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann bicara resiko pertandingan tanpa penonton yang akan digelar akhir pekan ini.
Seperti diketahui, Bundesliga atau yang kerap didengan Liga Jerman akan kembali melanjutkan sisa pertandingan musim ini pada akhir pekan.
Liga Jerman atau yang biasa didengar Bundesliga ini telah ditangguhkan selama 2 bulan akibat pandemi corona.
Setelah dua bulan vakum dari aktivitas sepak bola, masyarakat Jerman kembali dapat menikmati hingar bingar ketatnya persaingan kompetisi mereka.
Federasi Sepak Bola Jerman (DFL) resmi membuat keputusan untuk melanjutkan kompetisi dengan catatan digelar tanpa penonton.
Jadwal Bundesliga pekan 26 tersedia di akhir artikel
Baca: Prediksi RB Leipzig vs Freiburg Bundesliga Pekan 26, Tim Tamu Unggul Secara Statistik
Baca: Prediksi Bundesliga Pekan 26: Schalke Enggan Pandang Ringan Revierderby, Dortmund Kondisi Timpang
Maka pada 9 pertandingan Liga Jerman pekan ini yang tersebar pada hari Sabtu, Minggu dan Senin akan dimainkan secara tertutup.
Dikutip dari laman resmi RB Leizig, Julian Nagelsmann resiko pertandingan yang digelar tanpa penonton.
Menurutnya, resiko signifikan nya yakni keriuhan yang biasanya di dengar ketika di dalam stadion apalagi laga kandang.
Keriuhan yang dimaksud yakni ketika klubnya mencetak maka suporter akan bersorak kegirangan dan itu dapat menjadi apresiasi untuk kinerja para pemainnya.
“Risikonya jelas: Ketika penonton bersorak kegirangan, itu berkontribusi pada kinerja puncak. Itu sekarang adalah masa lalu." ujar Nagelsmann dikutip dari laman resmi klub.
Baca: Prediksi Bundesliga Pekan 26: Schalke Enggan Pandang Ringan Revierderby, Dortmund Kondisi Timpang
Baca: Satu Budaya yang Tak Akan Tampak Lagi dalam Laga Bundesliga Musim Ini
Ia menambahkan, saat ini keriuhan yang merupakan apresiasi itu harus diganti dengan dukungan diri sendiri, maupun dari pelatih.
Hal itu agar motivasi pemain tetap terjaga dan bisa menunjukan penampilan terbaiknya di atas lapangan.
"Jadi saat ini adalah tugas kita untuk mendorong diri kita sendiri - baik pelatih, para pemain dan para pemain itu sendiri." harapnya.