TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Liverpool, Peter Crouch menilai rekan satu timnya yang tak lain sang kapten, Steven Gerrard memiiki kepribadian seperti legenda Basket NBA, Michael Jordan.
Steven Gerrad merupakan salah satu pemain yang paling legendaris bagi Inggris dan khususnya untuk Liverpool.
Auranya kepemimpinan dan mentalitasnya di lapangan membuat banyak orang kagum, dan dihormati banyak pesepak bola lainnya.
Diungkapkan oleh Peter Crouch, mental yang dimiliki Gerrad sangat berbeda dengan yang dia miliki karena bisa cepat melupakan kemenangan dan fokus ke pertandingan selanjutnya.
"Dari segi mental, itu Stevie [Gerrard] bagiku. Kamu memenangkan pertandingan dan dia hanya ke pertandingan berikutnya."
Baca: Keamanan Pemain Jadi Prioritas, Jurgen Klopp Tak Paksa Skuad Liverpool Ikut Latihan
Baca: Eks Liverpool Minta Jadon Sancho Tolak Pinangan Manchester United
"Sepertinya dia melupakannya, hampir seperti itu tidak pernah terjadi. Mentalitas semacam itu asing bagi saya," ungkap Crouch dilansir Sportskeeda.
"Saya mencetak beberapa gol dan saya dulu suka 'biarkan saya menikmati ini' tetapi Stevie selalu ke pertandingan berikutnya. Mentalitas kemenangan seperti itu luar biasa," imbuhnya.
Lalu mengenai kesaaman dengan Jordan, Crouch mengatakan Gerrard bisa membangun aura yang bagus disekitar rekan-rekannya layaknya Jordan.
Hal ini setelah Crouch melihat film dokumenter milik Jordan berjudul The Last Dance.
"Kamu telah melihat film dokumenter Jordan sekarang (The Last Dance) dan dia adalah seseorang yang biasa mendorong semua rekan setimnya ke level yang dia tuju."
Baca: Tak Sabar Raih Trofi, Pelatih Liverpool Ingin Liga Inggris Tiru Langkah Bundesliga
"Saya tidak menempatkan Stevie di level Jordan tetapi yang akan saya katakan adalah dia menyeret orang ke level yang mereka tidak pernah duga bisa mencapai," terang Crouch menjelaskan.
Crouch pun meberi contoh kepemimpinan Gerrard yang sangat bagus saat Final Liga Champions 2005 lalu di Istanbul Turki melawan AC Milan.
Pada saat itu, Liverpool sudah tertinggal tiga gol di babak pertama.
Namun dengan perjuangannya, Liverpool yang dipimpin Gerrard mampu menyamakan kedudukan di babak kedua dan akhirnya menang melalui adu pinalti.