Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen tim Persija Jakarta akan tetap mempertahankan komposisi pemain dan pelatih seperti saat ini, di tengah ketidakpastian kompetisi Liga 1 2020.
Tim Macan Kemayoran pada musim ini memang banyak diperkuat pemain berlabel bintang dan memiliki nama besar.
Nama-nama besar yang berhasil didatangkan membuat manajemen tim Persija Jakarta berani menyematkan julukan The Dream Team kepada timnya.
Dalam bursa transfer awal musim, Persija Jakarta menjadi salah satu tim yang paling jor-joran dalam urusan perekrutan pemain.
Sebanyak tujuh pemain berkualitas berhasil didatangkan yakni Otavio Dutra, Alfath Faathier, Rafli Mursalim, Marc Klok, Evan Dimas, Marco Motta, dan Osvaldo Haay.
Di tengah perjalanannya, kompetisi Liga 1 2020 harus dihentikan sementara waktu akibat pandemi Covid-19 atau virus Corona yang semakin meluas diberbagai daerah.
Sampai dengan saat ini, belum ada keputusan lanjutan mengenai keberlangsungan kompetisi Liga 1 2020 kedepannya.
Meski begitu, manajemen Persija Jakarta tetap menaruh harapan besar kepada para pemain yang sudah direkrut pada musim ini.
Komposisi tim Persija di musim ini dinilai menjadi salah satu yang terbaik, dari yang pernah ada di musim-musim sebelumnya.
Direktur olahraga Persija, Ferry Paulus menjelaskan, pihaknya masih sangat percaya komposisi pemain yang dimiliki saat ini bisa berbicara banyak di level kompetisi nasional.
Untuk itu, manajemen tim Macan Kemayoran sudah berancang-ancang memagari pemain-pemain yang dimiliki saat ini.
"Kita maunya pemain yang ada sekarang (tetap bertahan), makanya meski kompetisi sudah bubaran pun kita mau tetap seperti ini," kata Ferry Paulus saat dihubungi awak media, Jumat (29/5/2020).
Di sisi lain, manajemen tim Persija Jakarta menyarankan kompetisi sepak bola Liga 1 2020 dihentikan secara total pada musim ini.
PSSI harus mencontoh beberapa negara di Eropa yang bisa menggelar kompetisi lintas tahun.
Nantinya, PSSI bisa menyelenggarakan kompetisi baru yang diselenggarakan pada tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2021.
Jika Liga 1 2020 tetap dilanjutkan, maka semuanya tidak akan terorganisir dengan baik karena kondisinya sudah tidak memungkinkan.
"Kalau dilanjutkan tidak boleh berubah kan nanggung, sementara sponsor dan lain-lain proyeksinya Januari sampai Desember tahun ini. Sementara harus lintas tahun," tutup pria asal Manado tersebut.