TRIBUNNEWS.COM - Bek Persija Jakarta, Alfaath Fathier memiliki kisah menarik dalam meniti karier nya sebagai pesepak bola profesional.
Pemain yang didatangkan Persija Jakarta pada musim Liga 1 2020 ini mengaku memiliki perjalanan berliku dalam mewujudkan mimpinya.
Bahkan Faathier mengaku ingin membanggakan orang tua dan sang nenek yang memiliki keinginan melihatnya tampil di televisi sebagai pemain bola.
Mimpi menjadi pesepakbola bermula dari usia 10 tahun, saat Faathier sempat berhenti berlatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) karena tidak ada biaya.
Baca: Kompetisi Liga 1 Belum Jelas, Bek Persija Marco Motta Pamit Mudik ke Italia
Baca: Alasan Ismed Sofyan Gunakan Nomor Punggung 14 di Persija Jakarta, Bukan Nomor Keramat
Namun usaha tak kenal lelahnya mulai terbayar dengan mendapatkan beasiswa saat menginjak bangku SMP melalui olahraga sepak takraw.
Ia mengatakan bahwa mendapat beasiswa senilai Rp. 900 ribu setelah membawa sekolahnya menjadi juara di ajang sepak takraw.
“Saat SMP saya mendapat beasiswa 900 ribu rupiah karena berhasil membawa sekolah saya juara sepak takraw."
"Waktu itu orang tua bertanya uang ini untuk apa, saya jawab untuk kembali masuk SSB,” kata Alfath Faathier dikutip dari laman resmi Persija Jakarta.
Perjalanan Alfath untuk mengejar impiannya pun berlanjut dan beralih ke dunia futsal.
Dunia futsal sempat ia geluti saat kompetisi Indonesia diberhentikan sementara pada tahun 2015 lalu.
Kondisi sulit pun kembali ia temui yakni nyaris lima bulan lamanya bek kelahiran 28 Mei 1996 ini tidak mendapat panggilan dari klub profesional.
Baca: Pakai Nomor Keberuntungan, Gelandang Asing Persija Lebih Percaya Diri Bermain di Lapangan
Baca: Jadi Pengantin Baru Tapi Tak Bisa Berbulan Madu, Ini Kata Alfath Faathier
Tidak mendapat panggilan dari klub profesional sempat membuat Faathier menyerah untuk mewujudkan mimpinya sebagai pesepakbola.
Namun jalan untuk mewujudkan mimpinya kembali hadir saat mendapat pamggilan dari klub Persiba Balikpapan.
Ia pun berhasil memikat klub berjuluk Beruang Madu untuk merekrutnya dengan segala upaya latihan yang ditunjukan di depan sang pelatih.
“Alhamdulillah ada yang menghubungi dari Persiba Balikpapan untuk bergabung dan bertemu dengan kawan lama saya, Heri Susanto. Waktu itu di sana empat hari hujan di Balikpapan."
"Saya manfaatkan untuk mengembalikan fisik saya dengan berlatih futsal dan dilihat oleh pelatih,” ujarnya.
Pemain asli Purwakarta ini pun juga menceritakan pertandingan resmi pertamanya saat mengawali karier bersama Persiba Balikpapan.
Pertandingan pertama yang dilaluinya yakni saat Persiba Balikpapan dikalahkan Persija Jakarta dengan skor 2-0.
Baca: Permainan Apik Evan Dimas Buat Legenda Persija Jakarta Kepincut
Baca: Gaya Bermain Evan Dimas Jadi Idola Pemain Muda Persija Jakarta
Meskipun pertandingan pertama berakhir kalah, ia tetap bangga karena dapat bertemu dengan para pemain Persija yang sebelumnya hanya disaksikan melalui televisi.
“Saya menjalani pertandingan pertama di karier saya melawan Persija. Kala itu Persiba kalah 2-0."
"Walau kalah saya sangat bangga dapat bertemu pemain Persija yang selama ini hanya saya saksikan di televisi." terangnya.
Tiga tahun berselang tepatnya musim Liga 1 2020, Faathier berhasil bergaubung dengan Persija Jakarta tim yang menjadi lawan pertama di awal kariernya.
Setelah bergabung klub berjuluk Macan Kemayoran, bek sayap berpostur 1,70 meter ini mengaku bangga dapat bertemu dengan para pemain bintang yang ada di skuad Persija.
"Tiga tahun kemudian saya menjadi bagian Persija dan satu tim dengan pemain-pemain bintang tersebut. Tentunya sangat bangga,” pungkas bek berusia 24 tahun tersebut.
Baca: Bek Persija Jakarta, Alfath Fathier, Habiskan Waktu di Bersama Sang Istri
Baca: Semusim Berkostum Persija, Eks Timnas Singapura Kenang Dukungan Luar Biasa The Jakmania
Sejak didatangkan Persija Jakarta, Alfath Faathier belum mendapat kesempatan dari sang pelatih Sergio Farias untuk tampil di 2 laga awal Liga 1 2020.
Kedua laga yang telah dimainkan Macan Kemayoran tersebut berhasil mengumpulkan 4 poin dan membuatnya berada di posisi 9 klasemen sementara.
Rinciannya, meraih kemenangan di pekan perdana melawan Borneo FC dengan skor 3-2 di Stadion Gelora Bung Karno.
Kemudian di pekan kedua bermain imbang 2-2 di markas Bhayangkara FC di Stadion PTIK.
Total 4 poin yang dikumpulkan klub berjuluk Macan Kemayoran dari 2 pertandingan tersebut dan menempatkannya di posisi 9 klasemen sementara.
Kiprah Macan Kemayoran di Liga 1 2020 harus tertahan lebih dulu lantaran pandemi Corona yang semakin meluas di Indonesia.
Seperti diketahui, hampir dua bulan kompetisi sepak bola Indonesia ditangguhkan sementara akibat pandemi Corona.
Pertandingan dapat dilanjutkan pada awal Bulan Juli, dengan catatan pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.
(Tribunnews.com/Ipunk)