Menurutnya, awal mula dia suka lagu-lagu tersebut lantaran sewaktu kecil, kedua orang tua angkatnya sering memutar lagu-lagu Didi Kempot di rumah.
"Awal suka itu karena saya tinggal di jogja dengan orang tua saya, kebetulan orang tua angkat saya orang jawa. mereka sering memutar lagu jawa dan saya selalu mendengarkan dan waktu itu yang sering diputar lagu pakde (Didi Kempot) judulnya sewo kutho," ujarnya
Ketika mendengarkan lagu itu, Ayub mengaku langsung suka dan mulai mencari tahu karya-karya lainnya dari sang maestro.
Bahkan, ketika beranjak duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA) kecintaan Ayub kepada lagu-lagu Didi Kempot semakin membesar.
Ia bahkan, mulai sering mengikuti secara langsung konser-konser Didi Kempot jika sang maestro manggung di daerah Yogyakarta.
"Sejak SMA saya sering dengarkan, akhirnya jadi ngefans. Pakde sebelum booming kembali, sempat beberapa kali konser di beberapa daerah di jogja, waktu itu saya masih SMA dan saya sering nonton langsung waktu itu," ucapnya.
Alumnus Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini pun juga mengungkap niatnya untuk cover lagu Cidro milik Didi Kempot tahun 2019 silam hanya untuk iseng saja.
Tidak terbesit difikiran Ayub, jika lagu itu akan jadi viral dan membuat dirinya dikenal.
"Saya senang banget sama Pakde. lalu saya coba cover lagu Pakde dan saya cover di instagram dan viral. Saya nggak niat buat lagu itu bisa viral. cuma sekadar hobi dan mengekspresikan diri. Lagi pula sewaktu lagu cidro itu viral, saya belum kenal sama Pakde," ucapnya.
Setelah lagu itu viral, Ayub juga mendapat undangan ke acara talk show di satu televisi swasta nasional.
Disana, Ayub memang tidak bertemu dengan Didi Kempot, namun ia mendapat pesan dari sang maestro dan mengucapkan terimakasih karena telah mencintai karya-karyanya.
Impian untuk bertemu dengan Didi Kempot akhirnya terwujud beberapa waktu setelahnya, secara langsung Didi Kempot menghubunginya dan mengajaknya ikut konser tiga kota dalam satu hari.
"Saya di ajak nyanyi di tiga tempat berbeda dalam satu hari, jakarta, solo dan jogja. Rasanya benar-benar nggak nyangka bisa diajak begitu. Padahal sebelumnya tidak terfikirkan bisa seperti ini karena semua berawal dari sekadar fans saja dan iseng cover lagu," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Cerita Eks PSIM, Ayub Antoh, Soal Sepak Bola dan Nyanyi, Hingga Kisah 15 Tahun Tidak Mudik